PENYUSUNAN LAPORAN BEST PRACTICE METODE STAR
LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL
PENDEKATAN KONSELING BEHAVIOR TEKNIK SELF MANAGEMENT
DI SMP NEGERI 1 MONTONG
Â
Disusun oleh: Siti Maulidha, S.Pd
maulidharidwan@gmail.com
Â
PENDAHULUAN
Konseling individu dapat dimaknai sebagai aktivitas layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor kepada konseli dalam rangka pengentasan masalah (Prayitno & Amti, 2004). Sementara itu (Sofyan, 2007) mendefinisikan konseling individual sebagai pertemuan antara konselor dengan konseli secara langsung dengan tujuan memberikan bantuan untuk mengembangkan pribadi konselor agar dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Konselor dapat membantu konseli dalam menyeselesaikan permasalahannya dengan menggunakan teknik-teknik yang efektif dan produktif sesuai urutan dan tahapan. (Kemdikbudristek, 2023)
Dalam hal ini konselor menggunakan pendekatan konseling behavior melalui teknik self management untuk membantu konseli menyelesaikan permasalahan yang sedang di hadapi, Konseling ini bertujuan untuk mengubah perilaku remaja yang salah dalam penyesuaian dengan cara-cara memperkuat perilaku yang diharapkan dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan serta membantu menemukan cara-cara berperilaku yang tepat. Menurut Komalasari (2011) strategi selfmanagement adalah strategi latihan pemantauan diri dan pengendallian rangasangan dengan maksud untuk mengubah tingkah laku individu sesuai pengaturan dan pemantauan yang dilakukan oleh diri sendiri, serta pemberian penghargaan pada diri sendiri. Dalam proses konseling ini, tugas dari Guru BK/Konselor adalah melakukan pendekatan secara intensif. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui permasalahan seperti apa yang sedang dihadapi dan nantinya dapat ditemukan solusinya. Tidak cukup hanya sebatas penyelesaian masalah, guru BK/Konselor juga harus terus memantau perkembangan anak setelah terselesaikannya permasalahan.
Adapun penggunaan teknik self management sangat efektif dalam penyelesaian masalah yang di hadapi konseli karena terdapat tahapan-tahapan yang dapat membantu konseli menggali perilaku-perilaku menyimpang dan menemukan akar penyebab dari perilaku tersebut kemudian membandingkan dengan target yang di harapkan oleh konseli, dalam hal ini konseli juga membuat jadwal pengelolaan waktu untuk memanagemen dirinya dan jika berhasil akan memberikan penghargaan positif sesuai yang sudah di rencanakan peserta didik. Menurut Suharti (2004:99) faktor lingkungan intern maupun ekstern yang mengelilingi individu dapat menentukan keberhasilan pendidikan sopan santun.
PEMBAHASAN
- Pada saat proses konseling individu berlangsung konseli antuasias dalam mengikuti kegiatan konseling, proses konseling atas dasar kesepakatan konselor dan konseli setelah mendapat informasi dari pihak terkait. Proses konseling berjalan dengan baik konseli dengan terbuka menceritakan permasalahannya dan menggali faktor penyebab terjadinya masalah tersebut. Dalam hal ini konselor sebagai fasilitator adapun keputusan dan solusi berada di tangan konseli. Konselor mampu menerapkan teknik self manajemen dalam menyelesaikan permasalahan konseli hal tersebut menunjukan bahwa teknik self manajemen efektif dalam pemberian layanan konseling individu di SMP Negeri 1 Montong. Konselor menggali penyebab permasalahan konseli mengapa sering terlambat datang sekolah dan faktor penyebabnya. Pada awalnya konseli kurang terbuka dan jujur, akan tetapi seiring berjalannya waktu konseli mampu bercerita secara terbuka dan sukarela.
- Selama proses layanan konseling individual yang menjadi tantangan bagi konselor adalah menghidupkan suasana konseling menjadi nyaman dan membuat konseli secara terbuka dan sukarela menceritakan permasalahan yang di hadapi tanpa rasa takut dan dengan penuh kepercayaan diri. Konseli kurang aktif dalam menyampaikan permasalahan dan faktor peyebabnya, sehingga konselor banyak memberikan pertanyaan terbuka untuk menstimulus jawaban konseli dan dengan sabar membantu konseli dalam menggali penyebab perilaku maladaptif yang selama ini terjadi pada diri konseli. Tujuannya supaya proses konseling berjalan lancar. Dalam hal ini konselor menggunakan teknik self managemen untuk membantu konseli menyelesaikan permasalahannya dengan menerapkan tahapan self monitoring, stimulus kontrol dan self reward untuk pengelolaan diri konseli dalam merubah tingkah laku maladaptif menjadi adaftif.
- Konselor melakukan dialog interaktif dengan konseli dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik agar konseli aktif selama proses konseling, konseli mencatat dengan teliti perilaku-perilakunya dan membuat target sebagai pembanding keberhasilan antara perilaku yang sebelumnya dan perilaku yang di targetkan, selain itu konseli juga membuat jadwal managemen pengelolaan waktu untuk beberapa hari kedepan yang berisi tentang kegiatan yang berhasil di rubah waktunya serta memberikan self reward(penghargaan positif) terhadap dirinya jika perilaku tersebut berhasil, tujuannya supaya dapat menilai hasil dari upaya yang telah dilakukan selama proses konseling.
- Dari kegiatan yang dilakukan selama proses layanan konseling, konseli mampu merefleksikan hasil layanan dengan menyatakan perasaan nyaman dan senang selama proses layanan konseling berlangsung, serta mengisi hasil evaluasi proses yang menunjukkan bahwa proses konseling dapat menjadikan konseli lebih memahami managemen pengelolaan waktu dan dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun sosial.
- Adapun manfaatnya bagi guru Bk yaitu mampu menerapkan teknik konseling self menejemen dalam menangani permasalahan yang di alami konseli runtut sesuai tahapan dalam teknik self manajemen.
KESIMPULAN
Dari hasil proses layanan konseling individual menggunakan pendekatan Konseling Behavior melalui teknik self management konseli mampu memahami dirinya dan mampu menghilangkan perilaku-perilaku yang dapat merugikan diri konseli serta merubahnya menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat mentaati disiplin dan tata tertib sekolah, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi konseli tanpa adanya permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Suharti. 2004. "Pendidikan Sopan Santun dan Kaitannya dengan Perilaku Berbahasa Jawa Mahasiswa". Dalam Diksi: Jurnal Ilmiah, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Vol. 11. No. 1 (Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.Modul Bahan Bacaan PPG Dalam Jabatan (2023).
Komalasari. Teori dan Teknik Konseling (2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H