''baik lah'' jawab dia lagi.
      seiring berjalannya waktu, Zira melihat obrolan terakhir di hanfonnya itu. Notif henfon  yang ia tunggu sangat lama akhirnya berbunyi juga. Zira merasa senang sekali di chat oleh Fando. Di satu sisi, ia merasa senang milihat kata-kata yang di obrolin Fando tersebut.
      Kata-kata itu seperti sebuah sihir, mengubah segala keraguan menjadi kebahagiaan. Zira tidak hanya merasa lega, tetapi juga bersemangat. Ia kini berjanji untuk meyakini  perasaan dia bersama, tidak lagi dalam diam, tetapi dengan keberanian. Tapi dia tetap tidak berani uuntuk mengungkapkan perasaan itu kepada Fando.
Dalam diam, Zira memahami bahwa cinta sejati tak selalu tentang memiliki, tetapi tentang memberikan kebahagiaan bagi orang yang dicintainya, meskipun ia harus melepaskan perasaannya untuk selamanya.
Sejak saat itu, Zira belajar bahwa menyukai seseorang bukan hanya tentang menyimpan perasaan, tetapi juga tentang berani mengungkapkan cinta dengan cara yang tulus. Dan di tengah taman yang berbunga, mereka berjalan cinta tidak terlalu berdua, merangkai cerita baru yang penuh harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H