Mohon tunggu...
maulidasnurhaliza
maulidasnurhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Pendidikan Multimedia

Teknologi dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila dan Kearifan Lokal; Sinergi dan Implementasi Nilai-Nilai Budaya

22 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:47 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto garuda dan kearifan lokal ( pinterest/ Vecteezy )

Ditulis Oleh : Maulida Siti Nurhaliza,Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd.,M.H, Muhammad Irfan Andriansyah S.pd

Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila bukan hanya sebuah teori tetapi juga landasan moral dan etika yang mendasari semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Kearifan lokal, yang berkembang dan berkembang di berbagai wilayah Indonesia, memiliki nilai budaya yang kaya dan beragam. Untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan berkeadilan, sangat penting untuk menggabungkan Pancasila dengan kearifan lokal.

Pancasila terdiri dari lima sila, yang masing-masing berisi prinsip-prinsip utama. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," menekankan betapa pentingnya beribadah dan mengakui keberadaan Tuhan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," meminta setiap orang menghormati martabatnya. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," mendorong semua orang untuk bersatu dalam keragaman. Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," menekankan betapa pentingnya musyawarah untuk membuat keputusan. Terakhir, sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menekankan upaya untuk membawa keadilan ke seluruh masyarakat

Sebaliknya, kearifan lokal mencerminkan prinsip-prinsip masyarakat setempat. Ini mencakup tradisi, kebiasaan, dan praktik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan globalisasi, kearifan lokal sering kali berfungsi sebagai penyeimbang. Kearifan lokal sangat penting untuk mempertahankan identitas dan keunikan masing-masing daerah di Indonesia yang multikultural. Sinergi antara Pancasila dan kearifan lokal dapat dilihat dalam banyak aspek kehidupan. Dalam musyawarah desa, misalnya, prinsip musyawarah untuk mufakat digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip Pancasila. Di sini, sila keempat Pancasila diterapkan: masyarakat diajak untuk berpartisipasi dan dihormati atas pendapatnya. Selain itu, kebiasaan gotong royong, yang merupakan bagian dari budaya lokal, menunjukkan nilai persatuan dan keadilan sosial yang dipromosikan oleh Pancasila. Gotong royong tidak hanya membantu menyelesaikan masalah di tingkat komunitas, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan.

Namun, kearifan lokal dan Pancasila masih sulit diintegrasikan. Adat istiadat lokal dapat dirusak oleh budaya asing yang sering dibawa oleh masyarakat global. Oleh karena itu, melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal sambil tetap kritis dan selektif terhadap pengaruh luar sangat penting. Agar generasi mendatang dapat memahami dan mengaplikasikan kedua hal ini dengan baik, pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal harus ditanamkan sejak dini, baik di sekolah formal maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks pembangunan nasional, kerja sama antara kearifan lokal dan Pancasila dapat menghasilkan program yang lebih relevan dan efektif. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan, kebijakan yang dibuat akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat sambil mempertahankan keberagaman. Secara keseluruhan, sinergi antara Pancasila dan kearifan lokal adalah langkah strategis untuk memperkuat identitas bangsa dan menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berbudaya. Dengan menghargai dan mengimplementasikan kedua aspek ini, Indonesia dapat terus melangkah maju, sambil tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang telah menjadi jati dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun