Mohon tunggu...
Maulida Rohmatul Laili
Maulida Rohmatul Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri

Sedang belajar dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa IAIN Kediri Turut Serta Menyaksikan Pagelaran Wayang dalam Upacara Nyadran

10 Agustus 2023   09:04 Diperbarui: 22 Agustus 2023   18:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Desa Kerep membuat pagelaran wayang di Dusun Kerep sebagai lanjutan dari upacara nyadran pada (09/08/2023).

Sebelumnya telah dilaksanakan istighosah bersama di Makam Kerep pada (8/8/2023) dengan mengundang seluruh warga dusun. Kemudian pagelaran wayang digelar esok harinya pukul 21.00 hingga pukul 03.00 dengan mengundang dhalang kondang dari Nganjuk bernama Ki Bandung Widayat Mudho. Acara dibuka secara simbolik oleh Kepala Herman Efendy (Kepala Desa Kerep) dan Bambang (Kepala Dusun Kerep) dengan menggerakkan wayang kulit.

Masyarakat menyambut antusias pertunjukan wayang dengan mengajak keluarga dan kerabat untuk menyaksikan bersama. Moment tersebut turut serta diikuti oleh Mahasiswa IAIN KEDIRI yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Selain itu ada beberapa penikmat wayang yang berasal dari daerah lain seperti dari Pace, Nganjuk.

"Saya memang senang dengan pertunjukan wayang. Biasanya saya melihat sampai selesai pagi hari," ujar Hari salah satu penonton dari Pace, Nganjuk.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pagelaran wayang ini merupakan salah satu seni budaya Jawa yang menanamkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemanusiaan melalui "lakon" atau cerita yang diperankan oleh tokoh-tokoh pewayangan. Selain itu pagelaran wayang seperti ini juga merupakan media hiburan bagi masyarakat desa. Meskipun pada kenyataannya tidak semua masyarakat paham dengan lakon yang dibawakan dhalang, karena pertunjukan dibawakan menggunakan Bahasa Jawa Kuno atau Bahasa Kawi. Oleh karena itu mayoritas penikmat wayang adalah masyarakat tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun