Mohon tunggu...
maulida rachmawati
maulida rachmawati Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Assalamualaikum wr wb

MAULIDA RACHMAWATI S20182043

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profil Pesantren Bahrul Ulum Tambakeras Jombang

14 Desember 2019   23:32 Diperbarui: 14 Desember 2019   23:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama   : Rina Sri Setyoningsih

NIM    : S20182034

Matkul : Islam Nusantara dan Kepesantrenan

Kelas   : HES4

Pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang terletak didusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Propinsi Jawa Timur. Pondok pesantren Bahrul Ulum menempati areal dengan sosio kultur religious agraris.

Sekitar tahun 1825 disebuah desa yang jauh dari keramaian kota Jombang, di dusun Gedang Tambakrejo datanglah seorang yang alim, pendekar ulama bernama Abdus Salam namun lebih dikenal dengan panggilan mbah Shoichah.Kedatangannya di dusun ini membawa misi untuk menyebarkan agama dan ilmu yang di milikinya. 

Menurut silsilah beliau merupakan keturunan Raja Brawijaya (Kerajaan Majapahit). Kedatangan Abdus Salam didesa yang semula masih hutan belantara, kurang lebih 13 tahun dia bergelut dengan semak belukar dan kemudian dijadikan perkampungan yang dihuni oleh komunitas manusia. Setelah berhasil merubah hutan menjadi perkampungan, mulailah dia membuat gubuk tempat ia berdakwah yaitu sebuah pesantren kecil yang terdiri dari sebuah langgar, bilik kecil untuk santri dan tempat tinggal yang sederhana. Pondok pesantren tersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebutan pondok Selawe atau Telu, dikarenakan jumlah santri yang berjumlah 25 orang dan jumlah bangunan yang hanya terdiri dari 3 lokal serta musholanya. Hal ini terjadi pada tahun 1838M, kondisi tersebut adalah cikal bakal pondok pesantren Bahrul Ulum.

Setelah Abdus Salam berusia lanjut, tampuk pimpinan pondok Selawe atau Telu diserahkan kepada dua menantunya yaitu santrinya sendiri. Kedua menantunya tersebut adalah kyai Utsman dan kyai Sa'id. Kyai Utsman mengembangkan pondok didusun Gedang yang tidak jauh dari pesantren ayah mertuanya yaitu disebelah timur sungai pondok pesantren, sedangkan kyai Sa'id mengembangkan pesantren di sebelah barat sungai. Dalam penataan manajemen pendidikan pesantren yang di asuhnya, kyai Utsman lebih berkonsentrasi mengajarkan ilmu-ilmu Thoriqot atau Tasawuf, sedangkan kyai Sa'id mengajarkan ilmu-ilmu Syari'at.

Setelah kyai Utsman dan kyai Sa'id wafat, yang meneruskan tampuk pimpinan pesantren adalah kyai Hasbullah, putra kyai Sa'id. Sedangkan pesantren kyai Ustman tidak ada yang meneruskan karena beliau tidak mempunyai anak laki-laki. 

Akhirnya sebagian santri kyai Ustman diboyong oleh menantunya yang bernama kyai Asy'ari kedesa keras yang akhirnya berkembang menjadi pondok pesantren Tebu Ireng sekarang. Sedangkan sebagian yang lain diboyong ke pesantren sebelah barat sungai dijadikan satu dibawah pimpinan kyai Hasbulloh. Kyai Hasbulloh adalah seorang yang kaya raya dan dermawan, beliau memiliki tanah pertanian yang sangat luas. 

Dari hasil pertanian ini beliau banyak memiliki gudang-gudang beras yang menyebar dimana-mana. Konon karena hal itu daerah ini disebut dusun Tambakberas dan pondok pesantren beliau dikenal dengan sebutan pondok Tambakberas. Dibawah pimpinan kyai Hasbulloh pondok pesantren berkembang sangat pesat, dan guna kelanjutan pondok pesantren yang diasuhnya, kyai Hasbulloh banyak mengirim putra-putrinya untuk belajar dipesantren, bahkan putra beliau yang tertua Abdul Wahab, dikirim ke Makkah untuk menuntut ilmu.

Pada tahun 1914 kyai Abdul Wahab kembali dari tugas belajarnya ditanah suci Makkah. Sejak saat itu Kyai Abdul Wahab mulai melakukan pembaharuan pondok pesantren Tambakberas. Beliau mengubah sistem pendidikan halaqoh menjadi sistem pendidikan madrasah. Pondok pesantren Tambakberas berkembang semakin pesat, dan pada tahun 1915 kyai Abdul Wahab mendirikan madrasah yang pertama, madrasah tersebut diberi nama madrasah Mubdil fan. Pada tahun 1920 kyai Hasbulloh wafat, maka pesantren ini dilanjutkan oleh kyai Abdul Wahab, dengan dibantu oleh kedua adiknya yaitu kyai Abdul Hamid dan kyai Abdurrohim yang juga baru kembali dari studinya ditanah suci Makkah.

Pada tahun 1942 kyai Abdul Hamid dan kyai Abdurrohim memanggil keponakannya yang bernama kyai Abdul Fattah, sebagai upaya regenerasi, pengelolaan madrasah diserahkan kepada kyai Abdul Fattah. 

Pada tahun 1943 kyai Abdurrohim wafat, tugas-tugas beliau diteruskan oleh kyai Abdul Fattah. Dibawah pimpinan kyai Abdul Fattah madrasah berkembang lebih baik lagi. Pada tanggal 06 Juni 1956 kyai Abdul Hamid wafat, maka pengelolaan pondok pesantren Tambakberas dilanjutkan oleh kyai Abdul Fattah, sedangkan urusan madrasah diserahkan sepenuhnya kepada kyai Al-Fatih putra sulung kyai Abdurrohim. Dibawah pimpinan kyai Al-Fatih madrasah berkembang semakin pesat, Hingga pada tahun 1964, madrasah mu'allimin Mu'allimat 4 tahun ditambah masa studinya menjadi 6 tahun, dan berubah nama menjadi madrasah Mu'llimin Mu'allimat Atas. Pada tahun 1965 Kyai Abdul Wahab memberi nama pondok pesantren ini dengan nama pondok pesantren Bahrul Ulum. 

Pada tanggal 29 Desember 1971 kyai Abdul Wahab wafat, pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum diteruskan sepenuhnya oleh kyai Abdul Fattah dengan dibantu oleh para dzurriyah Bani Hasbulloh yang lain. Pada tahun 1974 kyai Abdul Fattah mulai merintis Perguruan Tinggi yang diberi nama Al-Ma'had Al-Aly. Pada tahun 1977 kyai Abdul Fattah wafat, tampuk pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum dilanjutkan oleh KH.M. Najib Abd. Wahab, L.ML putra ketiga kyai Abdul Wahab. KH.M. Najib Abd. Wahab, L.ML memiliki reputasi cemerlang dalam membawa lembaga pondok pesantren Bahrul Ulum pada pentas nasional. Selain pernah menjabat sebagai Ro'is syariah PBNU, hinggal pada tahun 1987 beliau wafat. Sejak saat itu pondok pesantren Bahrul Ulum diasuh dengan menggunakan sistem kepemimpinan kolektif.

Seiring dengan perkembangan pondok pesantren Bahrul Ulum yang semakin pesat dari tahun ketahun, baik jumlah santri maupun lembaga-lembaga pendidikan formal yang ada didalamnya, maka untuk memaksimalkan potensi yang sudah ada diperlukan suatu managemen kepemimpinan pondok pesantren yang konstruktif, jelas, terprogram dan terarah. Berangkat dari ide dasar itulah maka kemudian lahir pemikiran untuk membagi manajemen kepemimpinan pondok pesantren menjadi:

  • Majelis Pengasuh, yaitu berfungsi sebagai lembaga legislasif yang memiliki otoritas atau pemegang kebijakan tertinggi.
  • Pengurus Yayasan, yang berfungsi sebagai eksekutif yang menjalankan semua program pengembangan dan pemberdayaan pendidikan semua lembaga pendidikan yang dibawah naungan Yayasan pondok pesantren Bahrul Ulum.
  • Dewan Pengawas, yang berfungsi sebagai Yudikatif, yaitu mengawasi, memberikan pertimbangan kepada pengurus yayasan dan memberikan masukan kepada majelis pengasuh.

Hingga saat ini, sejak kepemimpinan kolektif diterapkan, sudah mengalami dua periode kepemimpinan pengasuh:

  • (Almaghfurlah) KH.M. Sholeh Abdul Hamid, 1987-2006, pada masa kepemimpinan beliau jabatan ketua umum yayasan PPBU telah mengalami beberapa kali pergantian, yaitu KH. Ahmad al-Fatich Abdurrohim 1990-1994, Drs.KH.M. Hasib Abdul Wahab 1994-1998, Drs.KH. Fadhlulloh Abd. Malik 1998-2002, KH. Taufiqurrohman Fattah mulai tahun 2002 sampai sekarang.
  • (Almaghfurlah) Drs. KH. Amanulloh Abdur Rochim 2007-2008, ketika KH. Muhammad Sholeh Abd. Hamid wafat pada senin malam selasa tanggal 16 syawal 1427 tampuk pimpinan Majelis pengasuh dipegang oleh alm. KH. Amanulloh AR. Sedangkan ketua umum yayasan masih dijabat oleh KH. Ach. Taufiqurrohman Fattah. Pada 13 November 2007 pada usia 65 tahun KH. Amanulloh AR wafat, satu tahun persis setelah meninggalnya KH. M. Sholeh Abd. Hamid. Sejak KH. Amanulloh AR wafat, jabatan ketua majelis pengasuh sesuai dengan kebijakan yang diambil semua anggota majelis pengasuh dikosongkan untuk sementara waktu sampai berakhirnya kepengurusan tahun 2009 nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun