Mohon tunggu...
Maulida Putri Azzahra
Maulida Putri Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sasaran Dakwah

24 Juni 2024   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:07 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut bahasa, kata "dakwah" merupakan mashdar (kata dasar) dari kata da'a -- yad'u -- da'watan, yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal-hal tertentu. Menurut istilah dakwah adalah setiap kegiatan mengajak, menyeru, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah SWT. Sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum), dan akhlak Islam. Orang yang melakukan pekerjaan dakwah disebut da'i (lakilaki) dan daiyah (perempuan).

Sasaran dakwah merujuk kepada kelompok, individu, atau komunitas yang menjadi fokus utama upaya dakwah. Sasaran dakwah yang tepat dan efektif sangat menentukan keberhasilan dan dampak yang dihasilkan oleh upaya dakwah. Dalam menentukan sasaran dakwah, perlu dipahami dengan baik karakteristik, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok atau individu yang menjadi sasaran. Pemahaman tentang sasaran dakwah akan memungkinkan para dai atau penggiat dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan, menginspirasi, dan memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial dari kelompok sasaran.

a. Sasaran Dakwah dari Segi Sosiologis

Sasaran dakwah dari segi sosiologis dapat dilihat sebagai upaya untuk mempengaruhi dan membentuk sikap, perilaku, dan pola fikir individu atau kelompok masyarakat melalui penyampaian pesan-pesan agama. Pemahaman tentang sosiologi dalam konteks dakwah memungkinan kita untuk melihat bagaimana fakor-faktor sosial, struktur masyarakat, dan interaksi antar individu mempengaruhi sasaran dakwah dan respons yang diberikan oleh masyarakat terhadap pesan dakwah tersebut. Berikut sasaran dakwah dari segi sosiologis:

1. Teori Sosial Interaksionis: Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan sikap, perilaku dan pola pikir individu.


2. Teori Sosialisasi: Teori ini menyoroti peran agen-agen sosialisasi dalam membentuk individu dan mempengaruhi perilaku mereka.


3. Teori Struktural -- Fungsional: Teori ini menekankan pentingnya struktur sosial dan peran yang dimainkan oleh individu dalam menjaga keseimbangan sosial.

b. Sasaran Dakwah dari segi Sosial Kultural

Sosial kultural dalam konteks dakwah memungkinkan kita untuk melihat
bagaimana faktor-faktor budaya, nila-nilai, norma, dan tradisi masyarakat
mempengaruhi sasaran dakwah dan cara penyampaian pesan dakwah yang efektif.
Dalam kajian sasaran dakwah dari segi sosial kultural, terdapat beberapa aspek
relevan untuk dipertimbangkan, antara lain:

1. Nilai Budaya dan Nilai-Nilai Masyarakat: Memungkinkan pemberi dakwah untuk menyesuaikan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan dan dapat diterima oleh sasaran dakwah.


2. Bahasa dan Komunikasi: Bahasa yang umum digunakan atau dipahami oleh sasaran dakwah akan memungkinkan pemberi dakwah untuk menyampaikan pesan dengan cara yang efektif dan mudah dipahami.


3. Tradisi dan Adat Istiadat: Pemberi dakwah perlu memahami adat istiadat tersebut agar dapat menyampaikan pesan dakwah dengan mempertimbangkan konteks budaya lokal dan menghindari konflik atau ketegangan dengan tradisi yang ada.

c. Sasaran Dakwah dari segi Struktur Kelembagaan

Pemahaman tentang struktur dalam konteks dakwah memungkinkan kita
untuk melihat bagaimana organisasi dakwah menentukan sasaran dakwah berdasarkan tujuan, visi, dan misi lembaga tersebut. Dalam kajian struktur kelembagaan dakwah, terdapat beberapa aspek yang relevan untuk memahami
sasaran dakwah, antara lain:

1. Fokus dan Ruang Lingkup Lembaga Dakwah: Sasaran dakwah ditentukan
berdasarkan bidang dakwah yang menjadi fokus utama lembaga, seperti pendidikan Islam, pemberdayaan maasyarakat, penyebaran literatur agama, atau pengembangan dakwah melalui media sosial.


2. Target Audiens: Sasaran dakwah dapat ditentukan berdasarkan demografi,
seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, atau wilayah geografis
tertentu.


3. Jaringan dan Kemitraan: Jaringan dengan lembaga lain, komunitas, organisasi non-pemerintah, atau lembaga pendidikan dapat memperluas cakupan sasaran dakwah dan memperkuat upaya dakwah melalui kolaborasi.

d. Sasaran Dakwah dari segi Tingkat Usia

1. Dakwah untuk Anak-Anak: Sasaran dakwah untuk anak-anak mempertimbangkan tahap perkembangan mereka. Pesan dakwah disampaikan
dengan bahasa yang sederhana, disesuaikan dengan daya tangkap dan
pemahaman mereka.


2. Dakwah untuk Remaja: Sasaran dakwah pada ramaja mempertimbangkan
perubahan fisik, emosional, dan social mereka yang alami. Pesan dakwah disampaikan dengan bahasa yang lebih relevan dan memperhatikan isu-isu
yang menjadi perhatian mereka, seperti identitas, pergaulan, pendidikan, dan
media sosial.


3. Dakwah untuk Dewasa dan Lansia: Sasaran dakwah pada dewasa dan lansia
menekankan pemahaman mendalam tentang nillai-nilai agama dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan dakwah disampaikan dengan pendekatan yang berlandaskan pemahaman dan kebijaksanaan agama, serta mendorong penerapan nilai-nilai tersebut dalam berbagai peran dan tanggung jawab mereka sebagai individu, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun