teori pembelajaran klasik terhadap pendidikan modern
abstrak
Pembelajaran  klasik, Salah satu upaya dikembangkan oleh Ivan Pavlov melalui  kondisi klasik, Pengaruh Tersebut cukup besar dalam memahami perilaku dapat dipelajari melalui stimulus dan respons. Dalam konteks pendidikan modern, meskipun teori ini berasal dari pendekatan psikologi yang dalam hal ini berfokus pada aspek biologis. Ada beberapa penerapan yang sangat relevan  yang masih bisa ditemukan. Berikut adalah beberapa cara di mana teori pembelajaran klasik dapat berhubungan dengan pendidikan modern:
1. penguatan hal-hal positif
dalam hal ini klasik mengajarkan bahwa asosiasi antara stimulus tertentu dan respons yang diinginkan dapat menciptakan kebiasaan atau perilaku otomatis. Dalam pendidikan modern, ini dapat diterapkan untuk membangun kebiasaan belajar positif, seperti mengasosiasikan waktu tertentu dengan aktivitas belajar atau menciptakan lingkungan yang memotivasi siswa untuk belajar:
contoh:Alat  musik berpern sebagai konsentrasi atau perhatian siswa.
2. pengelolaan kelas dan pembentukan perilaku
konsep pengondisian klasik juga dapat digunakan dalam manajemen kelas. Guru dapat menggunakan stimulus tertentu (misalnya, suara bel atau isyarat tangan) untuk mempengaruhi respons siswa, seperti perhatian atau kedisiplinan. Misalnya, jika guru selalu memberi instruksi tertentu setelah suara bel, siswa akan mengasosiasikan suara tersebut dengan fokus pada pelajaran.
Contoh: Penggunaan sinyal tertentu untuk meminta perhatian siswa atau menghentikan kegaduhan di kelas.
3. pengaruh lingkungan terhadap pembelajaran
Pembelajaran klasik mengakui bahwa lingkungan dapat mempengaruhi perilaku. Dalam pendidikan modern, ini relevan dengan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Jika lingkungan sekolah atau ruang kelas diatur dengan cara yang mendukung pembelajaran, siswa lebih cenderung mengasosiasikan tempat dan waktu dengan kegiatan belajar yang produktif.