Mohon tunggu...
Maulida NaylaPutri
Maulida NaylaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

Love doing good things. Mental Heath Enthusiast🌻

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Journaling: Mengurai "Sesak" di Kepalamu

17 Desember 2024   10:37 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernah tidak kamu merasa kepalamu terasa penuh karena berbagai hal? Atau pada waktu-waktu tertentu justru sampai berisik sekali. Rasa-rasanya seperti banyak sekali yang lalu-lalang di otakmu.

Yang seperti itu pasti menganggu sekali, bukan?

Lalu, apa yang bisa kita lakukan di saat seperti itu?

Yap, betul! Persis seperti judul bacaan ini, dan biar aku tebak kamu pasti sudah membaca judulnya beberapa detik yang lalu, kan???

Jawabannya adalah kita bisa mengurainya.

Seseorang psikolog pernah memberi pengandaian kepadaku, bahwa kepala yang 'sesak' itu tak ubahnya seperti benang kusut, oleh karenanya benang kusut itu perlu untuk kita urai. Jadi, untuk mengatasi sesak di kepalamu, kamu perlu mengurai satu demi satu apa-apa yang membuatnya sesak.

Pertanyaan selanjutnya adalah: bagaimana cara mengurainya? Seperti yang tertulis pula pada judul, bahwa untuk mengurai sesak di kepalamu, kamu bisa journaling.

Pernah dengar tentang journaling? Atau justru sudah menjadi sesuatu yang tidak asing lagi?

Melansir dari laman Alodokter, journaling merupakan kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup. Journaling bisa dalam bentuk tulisan di buku, ketikan di gawai atau komputer, atau melalui gambar.

Melalui journaling, kamu dapat mengurai satu demi satu apa-apa yang menyesaki kepalamu.

Misalnya, pagi ini ketika menyebrang jalan menuju sekolah kamu menyebrang dengan terburu-buru sehingga beberapa kendaraan harus menarik rem mendadak, satu pengendara membunyikan klakson panjang-panjang sambil berteriak marah padamu, dan kamu merasa malu mendapat teriakan di muka umum karena membuatmu sejenak menjadi pusat perhatian, berikutnya kamu merasa kesal karena materi yang sudah kamu pelajari semalam suntuk harus hilang dari ingatanmu ketika kamu berhadapan dengan lembar soal dan jawaban ulangan harian di bangku kelasmu, lalu di perjalanan pulang terlintas di benakmu bahwa tadi di sekolah kamu sempat tidak sengaja tidak menanggapi obrolan temanmu dengan baik dan kamu merasa bersalah akan hal itu, belum lagi kamu merasa takut sekaligus panik karena besok adalah giliran kelompokmu melakukan presentasi di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun