Sekali lagi aku tersadar dalam hentakan biru langit yang menjelma fajar dipelupuk matamu.
Yang kemudian berganti merah yang memerah diufuk timur bersiluet jingga disenyummu
Kau tahu musim semi diladang tandus savana hatiku ?
Seperti tetesan hujan yang menerobos rekahan- rekahan tanah tandus dijiwaku
Menyentuh ..
Merasuk ..
Dan seketika melebur saat pancaran matahari pagi menyusup diam-diam dalam fatamorgana hidupku .
Lalu rembulan bersinar saat ku tahu aku mulai merindukanmu ..
Bukan hanya dalam sepiku , tidak hanya dalam tangisku „
Tapi ketika kurasa surga mendekatiku .. aku diam-diam menginginkanmu ..
Bintang pun menari ketika aku memimpikanmu
Atau meteor menghadirkanmu dalam pulasku ??
Dan dalam sepertiga malam kudus aku mulai memintamu menemaniku „
Memohon atasmu menggenggam asa ditanganku
Menatap cita bertautan dibibirmu
Resah gelisah
Sara samsara
Bersujud indah dengan lantunan nyanyian tangisku „
Ketika ku tahu . saat aku membuka mataku
Dunia perlahan menyentuhku lembut dengan hatimu
Dan sadarku atas diorama prosaku ..
Aku mencintaimu „ sekali lagi aku mencintaimu „
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H