Adapun penyebab yang menjadikan anak mengalami gangguan pada perkembangan bahasa verbal baik dari kemampuan reseptif maupun ekspresif, diantaranya:
- Minimnya pengetahuan orang tua tentang dunia anak dan pendidikan. Yang keduanya sangat berpengaruh di kehidupan masa depan anak
- Kurangnya perhatian dari orang tua dan bahkan keluarga kepada anak
- Kurangnya kemampuan reseptif dan ekspresif pada anak
- Adanya organ pengucapan dan pendengaran yang tidak sempurna pada anak
- adanya gangguan pada perkembangan pada otak, misalnya gangguan berbahasa, gangguan perilaku seperti autismeÂ
Dari ciri-ciri dan penyebab yang sudah dipaparkan di atas ada sebagian yang muncul sejak anak masih kecil dan ada yang baru terlihat ketika anak memasuki dunia pendidikan atau jenjang sekolah.
Adapun tanda-tanda yang dapat diperhatikan untuk mendeteksi gangguan perkembangan bahasa pada anak maka kita dapat langsung memberikan penanganan dengan cepat Adapun berikut tanda-tanda gangguan bahasa verbal, antara lain :
- Â pada usia 12 bulan, anak tidak meniru gerakan orang di sekitarnya
- Pada usia 15 bulan, anak hanya mengucapkan beberapa kata dan hanya mengucapkan minimal 3 kata
- Pada usia 18 bulan anak tidak mengikuti apa yang diperintahkan dan tidak merespon ucapan
- Pada usia 2 setengah tahun, respon verbal anak tidak berjalan maksimal
- Pada usia 3 tahun, anak tidak memahami dan tidak memberikan respon dan juga tidak terlalu banyak mengucapkan kosakata
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perkembangan verbal baik  reseptif maupun ekspresif adalah :
- Faktor yang menjadi patokan paling utama adalah faktor lingkungan atau keluarga karena disinilah anak mendapatkan pola asuh yang pertama jika lingkungan atau keluarga membawa pengaruh baik kepada anak maka semuanya akan tetapi jika dari lingkungan atau keluarga tidak mengajarkan pendidikan sejak mereka masih kecil maka ketika dewasa akan mengalami kesulitan kepada mereka
- Faktor selanjutnya adalah minimnya kata-kata yang ada pada mereka. Dari lingkungan atau keluarga sudah tidak diajarkan pendidikan yang jarang komunikasi maka oleh karena itu kosakata yang dimiliki mereka juga akan tertinggal dari anak-anak sebesarnya. Dan apabila perkembangan bahasa anak minum kosakata maka kemampuannya untuk memahami dan mengungkapkan juga akan mengalami gangguan
- Faktor yang terakhir adalah kecerdasan anak menurun. Apabila anak yang memiliki kecerdasan tinggi biasanya lebih mudah untuk memahami apa yang dibicarakan oleh orang lain dan mengekspresikan apa yang dirasakan kepada orang lain dan apabila kecerdasan ia turun maka anak tersebut akan lebih mudah mengalami gangguan gangguan pada perkembangan bahasanya
Selain itu faktor yang berpengaruh pada perkembangan bahasa verbal dapat dibedakan menjadi 2 berupa faktor internal dan faktor eksternal. faktor faktor tersebut, antara lain :Â
- kesehatanÂ
Faktor yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa sejak awal kehidupan adalah kesehatan jika daya tahan tubuh anak tidak ada sehingga mudah terserang penyakit akibatnya adalah anak akan mengalami keterlambatan dan kesulitan untuk mengungkapkan ide-ide yang dituangkan dalam bahasa maka dari itu orang tua harus mengontrol gizi dan menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga anak tidak mudah terserang penyakit agar bahasa verbal pada anak dapat berkembang dengan baik
- IntelegensiÂ
Untuk memantau perkembangan bahasa verbal anak maka salah satu caranya yaitu melihat dari tingkatan intelegensi apabila anak memiliki intelegensi normal maka perkembangan bahasa verbal mereka juga akan semakin baik namun tidak semua anak yang mengalami keterlambatan bicara dianggap sebagai anak yang bodoh tetapi mereka hanya mengalami keterlambatan mental dan intelektual yang mereka miliki berada pada level yang rendah serta kurangnya pembendaharaan kata pada anak.
- status sosial dan ekonomi
Pada faktor ini adalah kebanyakan anak yang berasal keluarga kelas bawah cenderung mengalami keterlambatan dalam berbahasa dibandingkan anak yang berasal dari keluarga kelas menengah dan atas hal ini terjadi karena perbedaan kesempatan dalam belajar dan juga kecerdasan anak yang mana keluarga kelas bawah jarang memperhatikan perkembangan bahasa anak mereka.Â
- jenis kelaminÂ
Pada faktor ini, perkembangan bahasa pada anak perempuan cenderung lebih cepat daripada anak laki-laki hal ini dapat dilihat ketika usia anak menginjak pacaran 2 tahun atau 3 tahun.
- pola asuh dan jumlah anggota keluarga dan juga stimulus yang diberikan oleh orang tua.
Pada faktor ini adalah hubungan keluarga dan komunikasi dalam keluarga harus diperhatikan dengan orang tua sebagai orang tua kita harus memberikan contoh berbahasa pada anak dan juga anak harus memperoleh kasih sayang yang penuh dari orang tua agar anak tidak mengalami keterlambatan dalam mengembangkan bahasanya.
 Namun pada bahasa verbal atau berbicara dan memahami pembicaraan sebenarnya hal yang mudah dinilai dari orang lain. Oleh sebab itu, sejak mereka kecil orang tua harus benar-benar memperhatikan apa yang sudah dipaparkan di atas agar tidak berakibat fatal bagi masa depan anak dan jika dalam diri anda sudah muncul/ciri menunjukkan bahwa anak mengalami gangguan pada perkembangan bahasa verbal maka segeralah lakukan pengobatan atau terapi.
Adapun terapi yang dapat dilakukan orangtua terhadap anak yang mengalami gangguan perkembangan bahasa verbal baik reseptif dan ekspresif adalah :
- Lakukan sesering mungkin kontak mata langsung dan tatap muka secara langsung kepada mereka.
- Lakukan sesering mungkin komunikasi dengan mereka agar mereka dapat memahami mimik wajah kita dan kemudian komunikasi kosakata kepada anak agar kosakata anak bertambah.
- Dan ketika mengajak mereka berkomunikasi maka sederhanakanlah  bahasa agar mereka mudah memahami bahasa tersebut
- Dan tempatkan dia di lingkungan atau sekolah yang murid-muridnya atau teman sebaiknya mengalami hal sama seperti mereka agar mental dia tidak down
- dan sering-seringlah mengajak mereka bermain atau menyuruh mereka bermain.
 Dan adapun gangguan perkembangan bahasa verbal pada anak tidak dapat diatasi secara mandiri, maka  segeralah konsultasikan anak anda kepada dokter.Â
Sumber Referensi :Â
http://repository.uin-malang.ac.id/1296/6/1296.pdf