Mohon tunggu...
maulidah putri
maulidah putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mengekspresikan pemikiran

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Struktur Bahasa AUD dalam Kehidupan Nyata, Bagaimana Itu ?

21 Mei 2022   13:40 Diperbarui: 21 Mei 2022   13:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perhatikan ilustrasi berikut ini !

Anna, Ani dan Tina sedang bermain di halaman sekolahnya. Ketiganya sedang memainkan suatu permainan yang sangat menarik.

" Yuk, naik ayunan!" teriak Anna.

Ketiganya pun langsung naik ayunan beberapa saat kemudian berlari kembali.

" Yuk, naik perosotan!" terika Ani.

Ketiga anak tersebut pun naik perosotan dan turun lalu berlari lagi.

" Lompati tong sampah!" teriak Tina.

Ketika anak pun melompati tong sampah secara bergiliran dan berlari lagi sampai kemudian mereka berhenti.

" Asik, yaa? tanya Anna.

Ani dan Tina menganggukkan kepala.

Dari ilustrasi di atas, kita bisa mengidentifikasi bahwa bahasa yang dikatakan oleh anak-anak tersebut yakni :

"Naik ayunan!"

"Naik perosotan!"

"Lompati tong sampah!"

"Asik,yaa?"

Dari perkataan anak-anak yang sedang bermain inilah, kita bisa mengidentifikasi lima struktur penting dalam bahasa yang digunakan oleh ketiga anak usia dini tersebut. Yakni, sebagai berikut :

Struktur bahasa yang pertama adalah struktur bunyi atau fonetik. Dimana, struktur ini merupakan struktur bahasa yang terkait dengan bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan oleh ketika anak usia dini dalam ilustrasi di atas. Misalnya, "naik ayunan!", "naik perosotan!", "Lompati tong sampahnya!". 

Dan struktur yang kedua adalah struktur kata atau morfologi, struktur ini merupakan struktur bahasa yang terkait dengan sekumpulan atau sekelompok huruf-huruf yang memiliki arti atau berpotensi memiliki arti, misalnya, kata "naik", "ayunan", "lompati", "tong" dan sebagainya yang memiliki arti. Keempat kata ini merupakan struktur bahasa morfologi.

Selain itu, struktur bahasa ketiga yakni, struktur kalimat atau sintaksis. Dimana, struktur ini merupakan struktur yang terkait dengan gabungan kata-kata yang membentuk ekspresi, gramatikalnya dan memiliki informasi yang jelas. 

Misalnya dalam ilustrasi tersebut kata yang merupakan struktur sintaksis yakni, "asik,ya?" Yang merupakan kalimat tanya atau " naik perosotan!", yang merupakan kalimat perintah atau interogatif. 

Melalui kalimat inilah, anak-anak usia dini memahami informasi yang dilakukan sebagai suatu tindakan.

Struktur bahasa yang keempat yakni struktur arti atau semantik. Dimana, struktur bahasa ini terkait dengan penanaman arti atas suatu kata yang menceritakan konsep dan jaringan arti lain yang dirujuk. 

Misalnya, arti kata "ayunan", dimana ayunan sendiri yaitu suatu tempat yang digunakan untuk bermain ayun-ayunan anak dan merupakan alat bermain yang disukai oleh anak. 

Dan struktur yang terakhir adalah struktur cara mengungkapkan atau pragmatik. 

Dimana, struktur ini terkait dengan penggunaan bahasa secara lisan dengan berbagai cara dan gaya oleh anak-anak untuk tujuan atau maksud tertentu. Misalnya dalam ilustrasi di atas yakni cara Anna mengucapkan, "naik ayunan!" Akan berbeda dengan saat Ani mengatakan, "asik, yaa?".

Dari sinilah, pada saat anak usia dini berbahasa terutama bahasa lisan maka kelima struktur bahasa ini ada di dalamnya.

 Untuk itu, salah satu cara menilai kemampuan bahasa anak usia dini adalah dengan mengidentifikasi kalimat struktur bahasa ini. 

Namun di sisi lain, hal ini merupakan salah satu bukti bahwa perkembangan bahasa anak usia dini memang sangat mengesankan. dimana perkembangan bahasa anak adalah momen yang senantiasa ditunggu-tunggu oleh para orang tua apalagi melihat anaknya yang bisa berkomunikasi dengan temannya dengan gestur yang menggemaskan.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan lebih banyak struktur bahasa pada anak usia dini. Maka, peran orang tua sangat diperlukan untuk stimulasi perkembangan bahasa anak usia dini. 

Adapun stimulasi-stimulasi yang dapat diberikan yakni, ajak anak berkomunikasi pada setiap momen bersama melalui ekspresi pada wajah atau gestur tubuh sehingga anak akan menyerap lebih banyak bahasa. 

Stimulasi yang kedua yakni ajak anak untuk bermain bersama di mana mengajak anak untuk bermain bersama dapat mendorong perkembangan bahasanya dan juga orang tua bisa mengajak anak untuk bermain cilukba atau menyanyi dengan ragam musik. 

Dan stimulasi yang ketiga yakni ajak anak untuk mengeksplor bahasa yang terdapat pada lingkungan sekitarnya di mana di lingkungan tersebut kita dapat mendidik anak dengan baik apalagi kondisi lingkungannya yang mendukung. 

Tidak hanya itu, stimulasi yang dapat diberikan orang tua lainnya adalah membiasakan untuk mengajak anak berbicara dengan jelas dan benar karena sebuah pepatah mengatakan, bahasa adalah jendela untuk melihat dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun