Bunda-bunda, dapat kita lihat setiap hari di sekitar kita si kecil ternyata bisa berbicara dikarenakan dia bisa mendengar loh. Nah, kemampuan ini diistilahkan dengan kemampuan bahasa reseptif.
Sebelum kita membahas tentang kemampuan dasar reseptif alangkah baiknya kita membahas kemampuan berbahasa terlebih dahulu. Kemampuan berbahasa yakni sebuah kemampuan yang memiliki peranan penting bagi kehidupan individu, khususnya pada anak usia dini.Â
Sebab bahasa merupakan upaya anak menyatakan pikiran maupun perasaan kepada orang lain sebagai lawan bicaranya. Adapun di dalam kemampuan berbahasa terdapat dua kemampuan dasar bahasa yakni, kemampuan bahasa reseptif dan kemampuan bahasa ekspresif.
2 kemampuan bahasa yang sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa AUD
Kemampuan bahasa reseptif sendiri adalah sebuah kemampuan berbahasa lisan yang didengar atau dibaca. Oleh karena itu, secara umum dalam tumbuh kembangnya, anak-anak sudah bisa memahami bahasa sebelum mereka dapat mengkomunikasikannya.Â
Dimana, mereka akan meniru ketika orang dewasa berbicara dan mereka akan mengamati bagaimana pelafalan dari kata-kata tersebut, serta si kecil akan condong melihat ekspresi wajah, nada suara, dan gerakan tubuh sehingga si kecil tahu akan arti sebuah kata tersebut.
Tidak hanya itu di dalam kemampuan berbahasa reseptif pada anak usia dini juga terdapat tahapan-tahapannya loh, apakah ini ?
Adapun tahapan-tahapan kemampuan berbahasa reseptif pada anak usia dini yakni sesuai dengan usianya adalah, sebagai berikut :
Perkembangan bahasa reseptif ketika anak berusia 0-12 bulan yakni pada usia ini bayi yang baru lahir akan menyadari adanya suara-suara di sekitarnya dan dia akan mendengarkan percakapan orang-orang yang ada di sekitarnya, serta pada usia ini si kecil juga akan terkejut atau menangis ketika ada suara yang tiba-tiba ia dengar secara keras.Â
Apabila pada usia 0 sampai 3 bulan bayi biasanya sudah bisa belajar memalingkan kepalanya ketika ibunya berbicara. Faktanya si kecil seperti sudah mengenal suara familiar ibunya.
Dan ketika bayi berusia 7-12 bulan pada saat ini si kecil sudah terlihat mendengarkan ketika diajak berbicara dan sudah bisa memalingkan kepalanya apabila ada yang memanggil namanya. Tidak hanya itu, pada usia ini si kecil juga sudah bisa mengenali objek-objek yang familiar baginya seperti mama nya, papa nya, bahkan objek lainnya yang sering dilihat dan didengarnya serta mulai merespon permintaan dan pertanyaan.
Selanjutnya yakni, perkembangan bahasa reseptif pada usia 1- 3 tahun. Pada usia 1- 2 tahun, anak sudah bisa mengikuti perintah dan mengerti pertanyaan. Pada usia ini juga si kecil sudah menyukai cerita-cerita sederhana dan menikmati ketika ibunya mengaji atau bernyanyi.Â
Selain itu, di usia ini juga si kecil sudah bisa memahami kata-kata sederhana, dan mengulang kata-kata tersebut serta menunjukkan bagian-bagian tubuhnya seperti tangannya, kakinya, hidungnya, mulutnya, matanya, telinganya dan ketika sikecil menginjak usia ini, si kecil juga bisa memahami kalimat-kalimat sederhana seperti ambil mainan dan tepuk tangan.
Nah Selain itu, beberapa ahli mengatakan bahwa, ledakan perkembangan bahasa si kecil banyak terjadi pada usia 19-20 bulan. Dimana, pada usia ini si kecil dapat mempelajari beberapa kata baru dalam sehari dan stimulasi yang dapat diberikan para bunda yakni, pastikan bahwa bunda benar-benar mempersiapkan si kecil untuk mempelajari kata-kata sederhana pada usia ini ya bunda.
Perkembangan bahasa reseptif terus mengalami peningkatan perkembangan yakni terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun. Di usia ini, si kecil sudah bisa memahami dua kalimat perintah seperti "ambil mainanmu dan simpan ke tempat mainanmu".Â
Tidak hanya itu, dia juga sudah bisa mengerti konsep yang berlawanan seperti panas dan dingin, berhenti dan berjalan. Serta, pada usia ini si kecil sudah bisa mengatakan kalimat sederhana seperti bunda saya mau minum yang sebelumnya dia hanya bisa mengatakan "bunda minum". Dan pada usia ini, si kecil juga dapat mendengarkan suara bunda yang manggilnya dari jarak jauh.
Perkembangan bahasa reseptif tidak hanya terbatas pada usia 2- 3 tahun saja. Tetapi, terus berkembang dan berlanjut pada usia 3 sampai 5 tahun. Nah, pada usia 3-4 tahun ini, si kecil sudah mulai memikirkan lingkungan di sekitarnya dan mulai berkomunikasi dengan kalimat-kalimat sederhana.Â
Oleh karena itu, hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa dan pemahaman kosakata kecil yang sudah semakin membaik. Pada usia ini juga si kecil sudah mampu mengingat nama teman-temannya dan sudah dapat berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3- 4 kalimat.Â
Pada usia ini si kecil sudah masuk kelompok bermain dan pada usia ini juga anak sudah mulai aktif bertanya tentang lingkungan di sekitarnya kepada bunda, ayahnya, maupun kepada gurunya.Â
Oleh karena itu, bunda harus bersabar untuk menjawab semua pertanyaannya agar rasa ingin tahunya tidak berkurang seiring berjalannya waktu.Â
Serta, ketika anak berusia 4- 5 tahun pada usia ini si kecil bisa menggunakan kalimat yang kompleks dengan jelas dan sudah bisa membedakan warna-warna dan mulai bisa bercerita. Nah, karena itu sebagian pada anak usia ini bisa memberikan opini terhadap suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, hingga memberikan saran.
Oleh karena itu, dengan terus berkembangnya kemampuan berbahasa reseptif anak usia dini sebaiknya kita sebagai orang dewasa atau pendidik harus memberikan dukungan terhadap apa yang diucapkan anak untuk menggali kemampuan berpikir anak denganÂ
bisa memulai dari mengajukan pertanyaan seperti bertanya nama benda di sekitarnya dan catatan penting bagi kita semua untuk memilihkan lingkungan yang baik dan menggunakan bahasa yang tepat saat berbicara karena pada masa emasnya anak mereka akan merekam semua perkataan kita bukan hanya bahasa yang tepat tetapi bahasa yang benar juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H