Halo guys, apakah kalian pernah berpikir tentang anak yang cerdas itu seperti apa?
Nah, sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing. Namun, banyak kita jumpai apalagi di lingkungan sekitar kita bahwa anak yang pintar matematika, jago menghafal, atau menempati rangking 1 biasanya dikatakan sebagai anak yang cerdas.
Mengapa sih kok bisa dan apalagi terutama pada anak yang mengikuti lomba cerdas cermat dari tingkat nasional maupun regional? Lalu bagaimana dengan anak-anak yang memiliki kecerdasan di bidang lainnya yang tidak dapat berkembang secara optimal karena cenderung tidak dihargai atau terlanjur dicap “bodoh” oleh orang lain?
Lalu pertanyaannya adalah apakah anak yang pandai menggambar tapi matematika atau bahasa Inggrisnya nilainya jelek itu bukan anak yang cerdas? dan menurut kalian apa sih arti kecerdasan yang sesungguhnya dan bagaimana mendidik anak agar cerdas?
Dengan banyaknya kasus-kasus kejadian seperti kita yang ketahui tersebut, pada artikel kali ini kita akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan mengetengahkan terlebih dahulu dari pandangan teori- teori tentang kecerdasan yang telah diungkap oleh Gradner dan dilengkapi dengan pendapat ahli tentang otak.
Otak merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia dimana didalam otak terdapat misteri yang luar biasa dan banyak dari orangtua yang belum mengetahui betapa kompleks dan ajaibnya otak manusia. Di mana seorang dokter, ia berkata "start playing as much or more attention to the brain ass to the heart". Dan Dalam dunia kedokteran, mencolok perhatian dan penelitian terhadap otak yang semakin besar sebagaimana terhadap jantung. Otak sendiri adalah organ yang merupakan “jati diri kita” ia bisa disimpan dengan rapi di atas dua telapak tangan kita. Selain itu,
Hubungan kecerdasan otak dan pendidikan sendiri adalah sebagai berikut:
Banyak masyarakat yang menyebut intelegensi sama dengan kecerdasan. di mana kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan dan dapat menghasilkan produk atau jasa yang berguna dalam berbagai aspek kehidupan.
Kecerdasan manusia adalah kombinasi dari berbagai kemampuan umum dan spesifik. teori kecerdasan manusia sendiri dikemukakan oleh Howard gardner,dengan perkembangannya zaman ia berpendapat bahwa ada 9 aspek kecerdasan dan indikatornya yang berpotensi untuk dikembangkan oleh setiap anak yang lahir tanpa disertai oleh cacat fisiknya, yaitu :
- Kecerdasan spasial
Individu yang mempunyai tipe kecerdasan ini biasanya memiliki beberapa ciri sebagai berikut yakni mampu memvisualisasikan fenomena dalam bentuk gambar, penyenang warna dan garis, menyusun balok, dan mampu memberikan arah dimana suatu lokasi berada.
- Kecerdasan interpersonal
Pada kecerdasan ini indikatornya adalah mudah bergaul dengan orang lain, senang mencari teman, terlibat dalam kegiatan kelompok, dan mampu membaca perasaan orang lain melalui nada bicara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah, dan mudah menyelesaikan konflik dengan orang lain.
- Kecerdasan kinestetik atau fisik
Pada kecerdasan ini cirinya antara lain cepat mempelajari dan menguasai kegiatan yang melibatkan fisik motorik menggunakan seluruh anggota tubuhnya dalam pekerjaan mampu memecahkan masalah, serta keterampilan tangan, jari maupun lengan.
- Kecerdasan verbal atau bahasa
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya memiliki ciri yakni mampu mengekspresikan pikirannya secara verbal mudah mengingat nama atau sesuatu tanpa menulis dengan baik dan senang bertanya dan berdiskusi
- Kecerdasan intrapersonal
Pada kecerdasan ini, individu memiliki ciri ciri yakni mudah mengenali perasaan diri dapat menghayati puisi dan drama senang bermeditasi dan pandai bercerita.
- Kecerdasan musik
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya mampu dalam hal sensitif terhadap terhadap bunyi dan cepat mempelajari berbagai lagu, jenis musik dan alat musik.
- Kecerdasan mempelajari alam
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya kapasitas untuk cepat mempelajari fenomena alam, mengamati dan membaca kehidupan tumbuhan dan binatang dan gemar terhadap kegiatan pencinta alam seperti berpetualang.
- Kecerdasan logika atau matematika
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya mampu mempelajari angka dengan kecepatan, pmengelompokkan dan membuat hipotesis serta berfikir logis.
- Kecerdasan spiritual
seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya ditandai oleh kemampuan berpikir secara mendalam tentang makna hidup Mengapa saya hidup untuk apa saya hidup dan menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan yang saling berkaitan.
Dengan kesembilan pola kecerdasan tersebut pada dasarnya tidak dapat di monopoli oleh orang atau profesi tertentu karena setiap anak memiliki kesimpulan bahwa aspek di atas dengan tingkat yang bervarias dimana setiap anak memiliki komposisi kecerdasan yang berbeda dan seluruh aspek tersebut terdapat pada bagian- bagian yang berbeda yang dapat bekerja secara sendiri-sendiri atau bersamaan.
Namun, dengan kecerdasan tersebut terdapat istilah populer keajaiban otak manusia yakni "dasar otak jongkok" atau "dasar otak udang". kata ini sering ditujukan kepada anak yang memiliki IP atau nilai rata-rata yang rendah dalam mata pelajaran. Padahal sesungguhnya otak manusia tidak serendah itu. Menurut Robert Einsten dan Richard F. Thomson, ukuran orak manusia kira-kira sama dengan berat sebutir kola atau sebesar anggur. Otak sendiri merupakan organ satu-satunya yang tidak bisa kita cangkok. Adapun itu, data otak manusia dapat digambarkan sebagai berikut :
- Kira-kira beratnya 1,5 kg
- 78%air, 8% protein dan 10% lemak
- Serta kurang dari 2,5% berat tubuh
- 100 miliar neuron
- 1 triliun sel glial
- Dan 1000 triliun Sambungan synaptic
Selain data diatas, otak juga mengatur seluruh fungsi tubuh misalnya mengendalikan semua perilaku dasar kita dari mulai makan, minum, tidur, memecahkan masalah, mencari tempat tinggal, lari dari predator dan sebagainya. Otak juga bertanggung jawab atas semua kegiatan manusia yang sangat kompleks yakni membuat peradaban, musik, seni, ilmu dan bahasa dan semua hal yang tentang diri manusia yakni tentang pikiran, emosi, dan kepribadian yang dikumpulkan dalam satu tempat di dalamnya.
Secara umum otak manusia sendiri terbagi atas dua bagian yaitu hemisfer kiri dan kanan di mana otak kiri bertugas mengendalikan bagian kanan badan dan lebih terlibat dalam fungsi bahasa, berpikir logis dan analisis. sedangkan otak kanan berfungsi mengendalikan bagian kiri badan dan lebih terlibat dalam fungsi spasial-visual, kreativitas, aktivitas musikal dan persepsi arah. dengan kompleksnya organ manusia yang bernama otak ini tidak semestinya kemudian membuat kita jatuh pada pandangan materialistik sebagaimana yang dianut oleh para psikolog barat modern yang menempatkan otak sebagai satu-satunya tempat bersemayamnya kecerdasan manusia dimana segala kecerdasannya khas manusia sesungguhnya tidak dapat selalu dikembalikan pada fungsi otak dan sistem neurologi yang canggih secara fisik.
Oleh karena itu, silva mengatakan bahwa mengingat betapa majemuk kecerdasan manusia dan betapa menakjubkannya otak manusia. dimana orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga perlu memperhatikan kembali apa yang telah mereka lakukan dalam mencerdaskan anak-anak mereka dan orang tua sebaiknya harus menyadari bahwa sistem pendidikan tradisional saat ini cenderung hanya memanfaatkan bagian otak kiri tanpa melibatkan bagian otak kanan dan lebih dari 90% manusia hanya menggunakan bagian otak kiri dalam berpikir dan bertindak. Hasil pengamatan mengenai bekerjanya otak manusia dalam 50 tahun terakhir menunjukkan bahwa manusia menggunakan otak kanannya adalah orang-orang yang lebih sehat dan sedikit mengalami kecelakaan.
Dengan kata tersebut, menurut pandangan Silva dan Garner tersebut dapat mengimplikasikan bahwa pendidikan atau pembelajaran baik disekolah maupun dirumah seharusnya mencakup seluruh bagian otak manusia di mana kecerdasan tidak dari 1 bagian otak saja namun diseluruh bagian otak yang saling terhubung. Berdasarkan pandangan tersebut megawangi mengemukakan pendapat penerapan prinsip kecerdasan pendidikan sebagai berikut :
- Mengajarkan anak akan kesadaran penuh bahwa setiap aspek dalam kehidupan saling terkait sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan produktif yang baik dan berkelanjutan Oleh karena itu, orangtua perlu menerapkan kembali konsep learning dalam pembelajaran sebagai ilustrasi dalam kehidupannya nih lihatlah bagi anak bagaimana ia sebenarnya memiliki rasa ingin tahu yang ingin dipaskan ketika ia melihat mainan mobil-mobilan misalnya maka ia akan meletakkan pada mulutnya untuk mengetahui bagaimana rasanya dan mengangkat melempar lali merusaknya.
- Kemudian berikan lingkungan pembelajaran yang kondusif karena pembelajaran adalah sebuah proses yang aktif memberikan motivasi dari dalam dan mendukung dan memberikan spirit manusia sebagai contoh label menerapkan konsep pendidikan majemuk dengan cara membuat sentra-sentra (pusat kegiatan) setiap hari pada siswa yang belajar dengan 7 cara dalam mempelajari suatu tema. Selain itu prinsip kecerdasan adalah menghargai dan menyadari bahwa setiap anak memiliki kelebihan masing-masing sehingga tidak dapat disamakan dan para pendidik dilarang menilai anak hanya dengan memakai salah satu standar aspek kecerdasan misalnya matematika dan Bahasa. Oleh karena itu, dengan penilaian yang tidak adil dan atau perbandingan yang berdasarkan penilaian standar akan membayarkan kecerdasan anak dan dapat menurunkan motivasi belajarnya.
- jangan sembarangan apabila melontarkan ucapan kepada anak karena dengan melontarkan perkataan yang tidak baik mengakibatkan tidak hanya pengaruh buruk kepada anak tetapi juga keadaan psikologis anak, dimana sesorang anak perkembangannya akan terganggu dan hal ini akan memberi pengaruh besar hingga mereka dewasa nanti.
- Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa orang tua harus menyadari bahwa tujuan pendidikan bukan mempersiapkan anak untuk memiliki pengetahuan saja tetapi juga membentuk karakter seorang anak dengan menerapkan konsep kecerdasan majemuk seluruh bagian otak yang akan terlibat sehingga seorang anak tidak akan sekedar mengetahui konsep tetapi tertarik untuk mengamalkannya
sesungguhnya tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang tidak terlatih untuk mengerti
Oleh karena itu, dengan penjelasan dari Silva dan apa yang diungkap oleh Gardner bisa dijadikan pijakan awal bagi orangtua untuk lebih menyadari bahwa pada dasarnya anak-anak memiliki keunikan dan kecerdasannya masing-masing dan pendidik termasuk orang tua juga harus secara proporsional dan adil dalam memperlakukan anaknya di mana perlakuan ini bermuara pada metode pendidikan yang ramah terhadap otak dan kemajemukan kecerdasan maupun potensi yang dimiliki oleh anak meskipun demikian kita tidak boleh setuju bahwa kecerdasan majemuk hanya berasal dari otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H