Mohon tunggu...
Maulida Syifa Ar Rifhani
Maulida Syifa Ar Rifhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama aku Maulida Syifa Ar-Rifhani. Aku punya banyak sekali nama panggilan. Ada yang memanggil aku Maul, Maol, Mail, Sipa, Cipa, Ncip, Mpa, dan masih banyak lagi. Aku merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Hobiku sama seperti remaja-remaja diluaran sana, yang tidak lain tidak bukan ialah rebahan, menonton film, menonton series, menonton drakor, dan membuat jj. Aku sekarang sudah menjadi mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Cita-cita ku adalah menjadi seorang produser. Aku ingin menjadi produser karena saat itu aku sedang menonton variety show Korea, yaitu 2 Days 1 Night. Di variety show tersebut, produsernya adalah seorang perempuan, karena ia lah aku terinspirasi untuk menjadi seorang produser. Oh iya, ada satu orang lagi yang menginspirasi aku untuk menjadi seorang produser sebuah film, yaitu Umay Shahab. Diusia muda, Umay sudah bisa menjadi seorang produser. Aku menjadi semakin termotivasi untuk menjadi seorang produser. Sedikit bercerita, sebelum aku memutuskan untuk berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, aku ingin sekali kuliah di Institut Seni Indonesia Surakarta jurusan Televisi dan Film. Tapi karena saat pengumuman SBMPTN, aku tidak lolos di Institut Seni Indonesia Surakarta. Saat itu aku memang sangat sedih, tapi keluarga dan teman-teman ku selalu mensupport dan menyemangati aku untuk tidak boleh menyerah hanya karena ketolak di jurusan Televisi dan Film, karena masih ada jalan lain untuk aku meraih cita-cita ku yang ingin menjadi produser itu. Karena semangat dari kerabat terdekat ku itu, aku jadi sangat berharap di hasil UM-PTKIN. Kata Ibu ku, aku pasti bisa berhasil lolos di UM-PTKIN itu. Dan benar saja, Alhamdulillah ucapan Ibu ku terkabul. Memang ya, ucapan Ibu itu sangat diijabah Allah. Sebenarnya, aku tidak diperbolehkan untuk kuliah jauh-jauh. Jadi saat aku berhasil lolos UM-PTKIN di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu ku sangat senang, karena anaknya ini tidak jadi tinggal jauh dari keluarga. Setelah hampir sebulan aku kuliah, aku sangat bersyukur karena aku tidak jadi merantau ke kota orang. Aku sangat tidak tahu apakah disana aku akan bisa bertahan menghadapi kesepian tanpa orang tua dan keluarga. Jadi aku sangat bersyukur bisa berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di jurusan yang aku inginkan juga, yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Selanjutnya

Tutup

Book

Novel Dear Allah karya Diana Febiantria

2 Oktober 2022   14:10 Diperbarui: 2 Oktober 2022   14:36 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Naira sempat berputus asa atas segala takdir yang terjadi padanya. Naira memutuskan untuk meninggalkan Wildan, tetapi Naira tersadar bahwa pilihannya itu sangat tidak tepat dan akhirnya kembali lagi ke dalam pelukan Wildan. Sebab wildan juga tidak ingin melepaskan kepergian Naira. Wildan dan Naira pun kembali berbahagia atas takdir pernikahan mereka. Karena rasa bersalahnya pada Naira dan wildan, Zulfa memutuskan untuk menghilang lagi dari hadapan mereka berdua.

Naira selalu berdoa dan selalu menguatkan dirinya sendiri. Naira percaya bahwa kesabaran, keihklasan, dan ketulusan cinta suci akan berakhir pada suatu kebahagiaan yang sudah direncanakan oleh-Nya. Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya tidak lebih dari batas kemampuan hamba-Nya itu sendiri.

“Novel ini sangat bagus untuk dibaca. Banyak pelajaran yang dapat saya diambil dari kisah nya Naira dan Wildan ini. Salah satu pelajaran yang dapat saya ambil ialah, bersabar dan selalu menyertakan Allah dalam setiap keadaan, pasti akan dapat balasan dan kebahagiaan nantinya”, ujar Alifia.

Penasaran, bagaimana Naira bisa menggantikan Zulfa sebagai pengantin wanitanya Wildan? Penasaran, bagaimana akhirnya Zulfa memutuskan untuk menghilang lagi dari hidup Wildan? Jangan lupa baca novel Dear Allah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun