Mohon tunggu...
Maulida
Maulida Mohon Tunggu... Novelis - Admin di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Ibu rumah tangga yang mengabdikan diri di yayasan sosial. Menyukai jurnalistik dan sastra. Memiliki nama pena Pelo Lope dan aktif menulis sejak duduk di bangku SMP tetapi tak pernah publikasi. Sejak 2022 mulai menulis buku antologi melalui beasiswa kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Launching Buku Eril, Goresan Duka Para Ibu

13 Juli 2022   19:25 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosoknya tidak dikenal semasa hidup. Menjadi putra sulung orang nomor satu di Bandung dan berada di lingkungan orang ternama tak membuat pemuda ini lantas jumawa. Lakunya yang begitu elok,  dermawan, dan peduli pada sesama membuat para Ibu menitikkan air mata kala kehilangan dia untuk selamanya. 

Kisah Eril, Sebuah Lukisan Manisnya Kenangan

Kamis, 26 Mei 2022 menjadi hari bersejarah bagi warga Indonesia, terutama para perempuan yang telah berstatus sebagai Ibu. Berita hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz mencuat setelah dia mengarungi sungai Aare yang cantik. Berita tersebut menjadi trending topik di berbagai media sosial. 

Beberapa hari setelah tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz, jenazahnya tak kunjung ditemukan. Di sisi lain justru kebaikan yang dia lakukan perlahan terungkap. Mulai dari membantu warga mencarikan ambulan hingga diam-diam mengunjungi panti asuhan tanpa sepengetahuan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, orang tuanya. 

Kebaikannya membantu yatim piatu dan  fakir miskin, menggunakan akses pribadinya serta tak pernah dipublikasi membuat hati para Ibu semakin tersayat. Pribadinya yang luhur, otaknya yang cerdas, wajahnya yang tampan juga tak pernah sedikitpun tampak keangkuhan dari tutur maupun lakunya, bagaikan kenangan manis yang selayaknya diabadikan. Inilah contoh pemuda yang seharusnya ditiru oleh generasi kita. 

Inilah contoh pemuda yang kenangannya terlalu manis untuk dilupakan. 

Indari Mastuti dan Indscript Creative Menjembatani Para Ibu

Banyak ibu yang berduka, juga pada saat yang sama terluka. Pemuda yang sholeh dan cerdas selayaknya menjadi panutan generasi bangsa. Meski raganya sudah tak hadir membersamai rakyat, namun banyak dari perilakunya yang dapat menjadi contoh kita semua. Para Ibu ingin agar putra putri mereka mencontoh keluhurannya. 

Indari Mastuti, CEO Indscript Creative yang juga seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak turut merasakan kedukaan yang mendalam. Indari Mastuti berinisiatif menjembatani para ibu untuk menggoreskan kesan atas budi luhur A Eril. Para Ibu ini juga ingin berpesan pada putra putri mereka, bahwa inilah sosok yang patut diabadikan, patut dijadikan contoh, figur pemuda ideal. 

Indari Mastuti mengajak perempuan dan para ibu menulis di buku Eril. Buku yang berisi berbagai ungkapan kesedihan dan rasa salut untuk Eril tertuang dari ketulusan yang dalam. Perempuan dan Ibu dari berbagai kalangan yang menulis di buku ini merasakan kesan haru dari kisah Eril. 

Launching Buku Eril oleh Keluarga

Serah Terima Buku Eril/ Instagram @indarimastutirezky
Serah Terima Buku Eril/ Instagram @indarimastutirezky

Buku yang diterbitkan oleh penerbit Indscript Creative dan digawangi Indari Mastuti mendapat perhatian khusus dari Ridwan Kamil, gubernur Jawa Barat.  

Ayahanda dari Emmeril Kahn Mumtadz ini menyambut antusias terbitnya buku berjudul Dear A Eril. Beliau juga mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya pada para perempuan yang terlibat dalam penulisan buku ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun