Mohon tunggu...
maulida ad
maulida ad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diagnostik dan Remedial Teaching

19 April 2017   03:43 Diperbarui: 19 April 2017   03:47 2876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bimbingan Konseling merupakan suatu layanan yang diberikan kepada siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami siswa. Salah satu layanan yang diberikan BK dalam pembahasan kali ini adalah “Diagnostic dan Remedial Teaching”. Diagnostic diberikan untuk mendiagnosa kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, diantaranya yaitu pada siswa yang memiliki tingkat kecepatan belajar yang tinggi, siswa yang memiliki tingkat belajar yang rendah, peserta didik yang mengalami drop out,dan underachieveryaitu siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi namun prestasi yang diperoleh rendah atau dibawah rata-rata.

Kesulitan yang dialami peserta didik dapat dilator belakangi oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor internal yakni yang berasal dari dalam dirinya dan faktor eksternal yakni yang berasal dari lingkungan sekitar peserta didik itu sendiri. Faktor internal yang melatar belakangi kesulitan belajar diantaranya:

  • IQ peserta didik yang rendah. Tingkat kecerdasan peserta didik yang rendah dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik akan merasa kesulitan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru jika intelegensi mereka tidak dapat mengikutinya.
  • Bakat. Bakat yang dimiliki setiap siswa akan berbeda dengan siswa lainnya. Jika siswa tidak memiliki bakat dalam memahami sesuatu yang sedang ia pelajari mka ia akan kesulitan. Seseorang akan merasa mudah dan senang dalam mempelajari sesuatu jika hal tersebut sesuai dengan bakat da minat yang ia miliki.
  • Kurangnya motivasi untuk belajar. Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari diri seorang itu sendiri maupun berasal dari orang lain. Motivasi dari guru, orang tua maupun orang-orang yang berada di sekitar siswa sangat mempengaruhi minat siswa dalam belajar.
  • Situasi pribadi/emosional. Situasi pribadi seseorang aka mempengaruhi keinginan belajar. Jikaseseorang berada dalam mood yang baik maka mereka akan senang melakukan apapun termasuk belajar, namun sebaliknya jika seseorang berada dalam mood yang tidak baik. 
  • Faktor hereditas. Faktor hereditas yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan belajar dikarenakan adanya kekurangan dalam anggota tubuhnya yang dapat menghambat proses belajar dan kekurangan tersebut berasal dari faktor keturunan, seperti pada anak ABK.

Sedangkan faktor eksternal yang melatarbelakangi kesulitan belajar pada anak diantaranya:

  • Lingkungan sekolah yang kurang. Kurangnya sarana da prasarana dalam mendukung proses belajar mengajar pada sekolah juga dapat menyebabkan kesulitan belajar pada anak.
  • Situasi dalam keluarga. Keluarga broken home,anak yang ditinggal orang tuanya, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah keluarga dapat menjadi penyebab anak mengalami kesulitan belajar. Karena keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung segala kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak.
  • Situasi sosial. Situasi sosial adalah keadaan lingkungan sekitar anak. Jika mereka berada di lingkungan yang baik dia akan menjadi anak yang baik, namun jika mereka berada dalam lingkungan yag tidak baik maka akan terjadi sebaliknya.

Lalu bagaiman cara mendianosis peserta didik yang mengalami kesulitan belajar? Yaitu dengan mengikuti langkah-langkah dalam mendiagnosis siswa dan mengetahui karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Langkah-langkah mendiagnosis dimulai dengan mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar secara mendalam, memahami sifat dan jenis-jenis kesulitan belajar agar kita dapat mendiagnosis kesulitan belajar seperti apa yang dialami oleh peserta didik kita, setelah itu kita dapat menetapkan latar belakang yang menyebabkan kesulitan belajar seorang siswa sehingga dapat menentapkan bantuan apa yang harus kita lakukan kemudian memberikan bantuan itu kepada siswa hingga kesulitan yang dialami dapat berkurang.

Diantara langkah mendiagnosis kesulitan belajar adalah mengetahui karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Karakteristiknya dianataranya:

  • Seorang anak itu memiliki learning disability,yaitu keadaan dimana ia tidak menyukai pelajaran sehingga ia malas belajar da menimbulkan kesulitan belajar.
  • Learning disfunction adalah  gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun siswa tidak menunjukkan adanya kekurangan dalam dirinya misalkan adanya ketunaan atau gangguan psikologi siswa. 
  • Learning disorder,yaitu dimana seorang siswa mengalai kekacauan dalam belajar. Kekacauan ini diakibatkan oleh keadaan yang bertentangan dengan keinginan diri sendiri. keadaa ini biasanya disebabkan karena paksaaan dari orang tua tetapi tida sesuai dengan minat dan bakat dari potensi anak.

Sedangkan gejala-gejala yang ditunjukkan oleh anak yang mengalami kesulitan belajar biasanya ditandai dengan hasil belajarnya rendah, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha, lambat dalam melakukan tugas kegiatan belajar, menunjukkan sikap kurang wajar dan menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar. jika pendidik mengetahui hal tersebut ada pada diri salah satu siswa dapat dipastikan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.  

Maka untuk menangani kesulitan belajar pada siswa dilakukan pengajaran remedial. Remedial adalah suatu upaya guru untuk menciptakan suatu situasi pada peserta didik penyandang kesulitan belajar agar ia mampu mengoptimalkan kemampuan dirinya sesuai dengan karakteristik peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan sesuai dengan karakteristik kesulitan belajar yang dia alami. 

Tujuan, metode, alat-alat, serta proses evaluasi dalam pengajaran remedialpun harus ditentukan sesuai dengan karakteristik penyandang kesulitan belajar. Dengan demikian maka peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diatasi melalui pengajaran remidial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun