Mohon tunggu...
mros
mros Mohon Tunggu... Mahasiswa - helo

haii everyone-!

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Menyambut Ramadhan di Masjid Agung Jami' Kota Malang

1 April 2022   00:52 Diperbarui: 1 April 2022   01:07 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo guys, minggu ini aku mau cerita mengenai budaya menyambut Ramadhan. Ngga kerasa udah mau Ramadhan lagi. Dimana 2 tahun terakhir kita merayakan Ramadhan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Seperti tahun 2018 atau 2019 kita menyambut Ramadhan dengan meriah. Berkeliling dengan mengumandangkan takbir, pergi ke rumah sanak suadara bahkan mudik dan banyak hal lain. Tapi keseruan itu perlahan menghilang akibat adanya virus covid-19. Yang mengharuskan kita menjaga jarak dan membatasi jumlah jamaah, tidak boleh mudik, pergi ke rumah saudara, bahkan bersalaman pun tidak boleh.

Bulan penuh berkah ini selalu disambut dengan Bahagia dan terdapat banyak kemuliaan di dalamnya. Dan pada bulan inilah, seluruh umat islam di dunia melaksanakan ibadah puasa yang berlaangsung selama satu bulan penuh dari mulai terbit fajar hingga terbenanmnya matahari. Bukan hanya puasa, pada bulan ramdhan juga diperingati sebagai bulan di turunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad.

Pada hari Sabtu (26 Maret 2022) kemarin aku dan bestieku pergi keliling kota Malang. Dan ketika memasuki waktu zuhur kita berdua memutuskan untuk pergi ke Masjid Agung Jami' Kota Malang untuk menunakan sholat zuhur. 

Masjid Agung Jami' terletak di pusat kota Malang, berdekatan dengan Alun-Alun Kota Malang, Bank Mandiri, Pusat perbelanjaan, dan Gereja Immanuel yang hanya dipisahkan dengan kantor asuransi.

Membahas mengenai Masjid Agung Jami' Kota Malang, aku akan menjelaskan sejarah singkat mengenai masjid terbersar di Kota Malang. Masjid ini didirikan pada tahun 1890 M diatasa tanah seluas 3.000 m2. 

Yang menurut prasasti, Masjid Agung Jami' dibangun dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan pembagunan pada tahun 1890 M dan pembangunan kedua pada 15 Maret 1903 dan selesai pada 13 September 1903. Melihat dari gaya bangunan Masjid, Masjid Jami' memiliki 2 model gaya arsitektur yatitu arsitektur Arab dan Jawa. 

Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah pada menara masjid dan gaya pada jendela dan pintu Masjid. Sedangkan arsitektur Jawa dapat dilihat dari atap masjid bangunan lama yang berbentuk tajug.

Nah di Masjid Agung Jami' sendiri, aku berkesempatan bertemu dengan Takmir Masjid. Disana kami banyak mengobrol mengenai banyak hal, mulai dari persiapan sebelum Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri. 

Beliau menjelaskan bahwa adanya perbedaan antara tahun lalu ketika Covid-19 meningkat dan untuk tahun ini kegiatan lebih semarak. Untuk persiapan sendiri ada persiapan fisik maupun non fisik. Untuk persiapan fisik sendiri, seperti membersihkan masjid, segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan jamaah seperti toilet, mukenah, sajadah dll dibersihkan. 

Bukan hannya itu saja, mulai dari sound system dan perlengkapan lain juga dibenahi. Dan untuk persiapan non fisiik, terdapat pembagian jadwal Kyai, mudaris dll.

Dan terdapat kuliah shubuh dalam satu bulan penuh dan sebelum berbuka puasa terdapat juga kuliah yang bertempat di studio dengan menggunakan kamera dan ditayangkan melalui live streaming. 

Selain itu juga terdapat bagi takjil, dimana masjid menampung makanan ataupaun minuman dari masyarakat yang di serahkan ke masjid untuk di bagikan ke jamaah dan masyarakat sekitar. Dan untuk takjil juga dibagi anatara perempuan dan laki-laki. Bukan hanyaa menampung takjil dari masyarakat tetapi masjid juga menyediakan takjil sendiri sejumlah 100 kotak. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahunnya.

Oiya selain kegiatan itu, terdapat juga tadarus Al-Quran yang dilakukan setelah selesai sholat tarawih. Tadarus Al-Quran di Majid Jami' sendiri terbagi menjadi tiga, yang pertama adalah tadarus Al-Quran yang dilakukan oleh bapak-bapak yang bertempat di dalam Masjid, tadarus oleh ibu-ibu yang dilakukan di serambi masjid untuk perempuan, dan tadarus yang dilakukan di studio. Tadarus yang dilakukan di studio bertujuan untuk disiarkan kepada publik. Dan pada hari minggu terdapat juga kajian keagamaan.

Ketika menjelang Nuzulul Quran, Masjid Jami' mengadakan kegiatan qiroah "Lailatul Qiroah". Jadi menjelang hari nuzulul quran, hanya dikususkan bagi qori'-qori' terbaik. Dan terdapat juga khataman Al-Quran bil ghoib dari para penghafal Al-Quran di Malang dikumpulkan secara bersama-sama untuk membaca Al-Quran secara bil ghoib. 

Selain khataman Al-Quran terdapat juga pengajian Nuzulul Quran. Ada juga nih, ketika malam 21 keatas witir yang biasa dilakukan sehabis tarawih diganti pada jam 12 baru terdapat witir.

Kalian tau kan 2 tahun belakangan ini covid-19 mengalami kenaikan yang cukup drastis. Adanya hal itu, membuat Masjid Agung Jami' melakukan pembatasan secara Masjid Agung Jami' adalah masjid terbesar di Kota Malang. Yang menjadikan Masjid Jami' memberi contoh terhadap masjid lain. 

Mulai dari awal memasuki Masjid menerapkan protocol Kesehatan. Seperti contoh para jamaah diwajibkan membawa sajadah sendiri dari rumah, melakukan pengecekan suhu, memakai masker, adanya penyemprotan disenfektan, pembatasan akan jamaah masjid dan tetap menjaga jarak. 

Yang dulunya ketika sholat tarawih berlangsung lama sekarang menjadi dipercepat dan Jamaah juga berkurang banyak. Dan masjid hanya mengususkan jamaah dari area sekitar masjid. Untuk jamaah diluar area masjid disarankan untuk mengikuti kegiatan sholat tarawih di mushola yang dekat dengan mereka.

Majid Agung Jami' memiliki stasiun radio. Yang bernama radio Madina FM 99,8 yang beroprasi setiap harinya. Selain itu juga memiliki Air Minum Murni (AMM) Q-Jami' yang bersumber dari sumur Masjid Jami' sendiri. 

Dimana hasil dari penjualan air minum tersebut munri digunakan sepenuhnya untuk pembangunan Masjid Agung Jami'. Selain itu ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri terdapat panitia zakat mal dan zakat fitrah. Yang kemudian akan disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Mungkin sedikit banyak mengenai pengalamanku dalam mencaritahu mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan ketika menyambut bulan suci Ramadhan. Terimakasih disampakan kepada takmir Masjid Agung Jami' Kota Malang dan semua pihak yang teribat. Terimakasih dan selamat membaca. See you sampai ketemu di cerita selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun