Mohon tunggu...
Mauliana Pebriani Lubis
Mauliana Pebriani Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Cerah, Ceria, dan Bahagia

Membaca dan menulis adalah bagian dari kehidupan manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Gaul di Media Sosial Tahun 2020-2021

23 April 2021   21:53 Diperbarui: 23 April 2021   22:32 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi komunikasi terutama media masa menjadi salah satu kebutuhan terpenting yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia pada zaman modern ini. Media cetak dan media elektronik dibutuhkan hampir semua masyarakat dari berbagai kalangan tanpa melihat latar belakang usia, ekonomi, dan sosial guna mencari berbagai informasi maupun hiburan.

Pada media elektronik di mana terdapat media sosial yang tentunya menggunakan bahasa dalam berinteraksi, berkomunikasi, memberikan informasi, serta menghibur. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter serta bahasa digunakan oleh anggota masyarakat dalam berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasikan diri. 

Bahasa sendiri terbagi menjadi dua yaitu bahasa baku dan bahasa non baku, bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi formal seperti berbicara dengan orang yang lebih tua, belajar-mengajar, rapat, dan yang berhubungan dengan kenegaraan, sementara bahasa non baku biasanya digunakan dalam situasi non formal seperti berkomunikasi dengan teman sebaya atau berkomunikasi sehari-hari.

Dalam media sosial yang bisa diakses oleh berbagai kalangan tanpa melihat usia dan bisa diakses dengan kapanpun dan dimanapun, membuat media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, Telegram, TikTok, Youtube, dan lainnya memiliki banyak peminat dan anekaragam bahasa akan saling bersahutan terutama bahasa gaul yang tercipta dari seseorang atau beberapa orang kemudian merambah keseluruh kalangan pengguna media sosial.

Bahasa gaul adalah gaya bahasa yang dikembangkan atau dimodifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia sehingga bahasa gaul tidak memiliki karakteristik gaya bahasa yang pasti. Kata-kata dalam bahasa gaul sebagian besar adalah bentuk dari terjemahan, singkatan, maupun plesetan. Namun, terkadang bahasa gaul diciptakan menjadi kata-kata aneh yang sulit diketahui asal mulanya.

Pada tahun awal 2020 sampai awal tahun 2021 sudah cukup banyak tercipta bahasa gaul dari pengguna media sosial yang awalnya hanya untuk berkomunikasi di media sosial malah terbawa dalam komunikasi sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa bahasa gaul di sosial media tahun 2020-2021.

Bahasa Gaul di Media Sosial dalam Bahasa Indonesia

Semongko

Kata semongko sangat populer dalam media sosial (TikTok) maupun dalam masyarakat, kata semongko memiliki arti semangat sampai mati yang diambil dari bahasa Jawa.

Ngopi

Kata ngopi cukup terkenal dalam media sosial namun sering diucapkan dalam kehidupan masyarakat, mendengar kata ngopi pasti mengira akan mengarah pada meminum kopi. Namun, kata ngopi dalam bahasa gaul ini mengarah pada pengertian 'nongkrong' atau 'kumpul-kumpul' maka dari itu ketika ada yang bilang 'ngopi yuk' itu berarti mengajak untuk berkumpul ke tempat tongkrongan.

Solimi

Kata solimi berawal dari video anak kecil dalam media sosial yang viral dengan perkataannya yaitu "kamu jangan solimi", kata solimi ini dianggap lucu ini adalah plesetan dari kata zalim yang memiliki arti tidak adil.

Bengek

Kata bengek memiliki arti sesak nafas (penyakit asma), kata bengek sering digunakan ketika mengomentari suatu hal yang lucu dalam sosial media yang membuat seseorang tertawa terbahak-bahak.

Bucin

Kata bucin adalah singkatan dari kata budak cinta. Kata bucin sendiri digunakan dalam media sosial untuk menggambarkan perkataan atau perilaku kasih sayang seseorang yang sudah sangat berlebihan atau tergila-gila karena cinta sehingga membuatnya melakukan apapun demi cinta.

Ngadi-ngadi

Kata ngadi-ngadi yang terdapat dalam media sosial itu merujuk pada kata mengada-ada yang memiliki arti membuat sesuatu yang seharusnya tidak ada menjadi ada (berbohong).

Anjay

Kata anjay mengarah pada kata hewan anjing. Namun dalam bahasa gaul yang sudah tersebar diberbagai media sosial memiliki makna yang lain, yaitu menunjukan sebuah keterkejutan atau kekaguman.

Bund

Kata bund berasal dari iklan Indonesia yang terdapat di TV di mana perkataan itu viral di TikTok yaitu "si kecil mulai aktif ya bund". Kata bund sendiri merujuk pada seorang ibu, namun dalam bahasa gaul ini kata bund menjadi pengganti bro atau men dan digunakan pada laki-laki maupun perempuan.

Baper

Kata baper adalah singkatan dari kata "bawa perasaan", kata baper sendiri viral di media sosial jika ada perkataan atau perilaku seseorang yang langsung dimasukan ke dalam hati hingga membuat orang yang dikatakan baper ini akan lebih emosional dalam menyikapi suatu hal.

Gabut

Kata gabut memiliki arti yang menggambarkan perasaan seseorang yang tidak bisa melakukan apapun, kata gabut juga merujuk pada kata bosan. Kata gabut ini sering digunakan untuk diri sendiri atau orang lain.

Gaje

Kata gaje adalah singkatan dari kata "gak jelas", kata gaje sendiri sering digunakan dalam media sosial untuk mengomentari perkataan, janji, dan perilaku seseorang yang terlihat tidak masuk akal atau tidak memiliki tujuan yang jelas.

Gercep

Kata gercep adalah singkatan dari kata "gerak cepat", kata gercep sering digunakan dalam media sosial untuk mengajak seseorang atau mengomentari tindakan seseorang yang dilakukan dengan cepat.

Halu

Kata halu adalah kata halusinasi yang memiliki arti khayalan. Kata halu sering digunakan untuk mengomentari perkataan seseorang yang memiliki tingkat khayalan yang tinggi.

Japri

Kata japri adalah singkatan dari kata jalur pribadi, kata japri ini biasanya digunakan untuk memberitahukan seseorang agar mengirim pesan secara pribadi atau hanya dua orang saja yang tau.

Mager

Kata mager adalah singkatan dari kata malas gerak. Kata ini sering digunakan untuk mengomentari orang lain atau diri sendiri yang sedang malas melakukan suatu hal.

Mantul

Kata mantul adalah singkatan dari kata mantap betul. Kata ini sering digunakan dalam media sosial untuk memberikan komentar pujian pada sebuah rasa makanan, minuman, atau tindakan seseorang yang membuat terkesan.

Gelay

Kata gelay sangat viral diberbagai media sosial pada awal tahun 2021. Kata gelay sendiri berawal dari seorang penyanyi yang sedang menghampiri penggemarnya dengan kalimat "Assalamu'alaikum, kalian nungguin aku gak? Ih gak mau, gak suka, gelay". Kata gelay sendiri memiliki arti tidak suka yang kata tersebut terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yaitu 'gak like'.

Bahasa Gaul di Media Sosial dalam Bahasa Asing

Hyung

Kata hyung berasal dari bahasa korea selatan yang disebabkan maraknya drama Korea di Indonesia. Kata hyung memiliki arti kakak laki-laki tapi yang memanggilnya adalah laki-laki. Dalam gejala bahasa gaul ini, kata hyung itu disematkan kepada siapa saja lawan bicara mau itu laki-laki atau perempuan.

Ghosting

Kata ghosting dalam bahasa gaul digunakan untuk sebutan seseorang yang merasa ditinggal tanpa kejelasan setelah orang tersebut merasa dekat dan nyaman. Kata ghosting juga bisa diartikan sebagai menghilang secara tiba-tiba.

Damage

Kata damage dalam bahasa inggris memiliki arti kerusakan, namun dalam bahasa gaul ini damage memiliki arti pesona yang membuat jatuh hati.

Nolep

Kata nolep adalah singkatan dari bahasa Inggris yaitu no life yang memiliki arti tidak hidup. Dalam bahasa gaul ini kata nolep digunakan untuk seseorang yang tidak mau keluar rumah sehingga tidak mengetahui dunia luar karena orang tersebut hanya berada dikamar sambil main game online.

Savage

 Kata savage berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti liar, buas, atau brutal, kata savage ini identik bagi pemain Mobile Legend yang jika berhasil membunuh 5 hero musuh pada satu waktu akan terdengar suara savage dari permainan tersebut. Banyaknya peminat pada permainan online ini membuat kata savage merambah pada media sosial yang merujuk pada sebuah komentar pedas tapi lucu atau brutal tapi keren atu juga ejekan yang menohok dengan cara yang kreatif.

Itulah beberapa bahasa gaul yang sering kita dengar bahkan kita gunakan. Ternyata bahasa gaul di media sosial tidak hanya berasal dari bahasa Indonesia yang disingkat ataupun diubah katanya, namun bahasa gaul juga diambil dari bahasa asing. Dalam bahasa gaul tersebut beberapa memiliki makna yang sebenarnya dengan kata asli namun ada juga yang memiliki makna berbeda dari kata aslinya. Bahasa gaul ini biasanya tidak bertahan lama, seiring berjalannya waktu bahasa gaul yang lama akan terlupakan dan akan muncul bahasa gaul yang baru.

Editor : Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun