Mohon tunggu...
Mauliah Mulkin
Mauliah Mulkin Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

"Buku adalah sahabat, guru, dan mentor". Ibu rumah tangga dengan empat anak, mengelola toko buku, konsultan, penulis, dan praktisi parenting. Saat ini bermukim di Makassar. Email: uli.mulkin@gmail.com Facebook: https://www.facebook.com/mauliah.mulkin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Orangtua Berdaya

7 Mei 2016   22:25 Diperbarui: 7 Mei 2016   22:31 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu bagaimana dengan orangtua masa kini? Masihkah tata krama menjadi agenda penting yang diajarkan sehari-hari di rumah?

Fenomena yang terjadi saat ini, orangtua nyaris tak punya cukup waktu untuk mengajari anak-anaknya aturan bertata krama yang seharusnya. Inginnya sih anak-anak menjadi sosok “anak baik”, “anak sopan” seperti yang umunya diinginkan para orangtua. Namun apakah kita sudah mencontohkannya dalam perilaku sehari-hari? Lalu siapa yang akan mengajari mereka kalau bukan orangtuanya sendiri? Mungkin lingkungan, atau sekolah, atau kelompok teman-teman mereka di luar sana? Kita cenderung menjadi orangtua yang serba instan. Ingin anak bisa ini-itu, tapi usahanya minim. Mungkin saja kita ingin menyampaikan banyak hal kepada mereka, tapi kita khawatir nanti didebat. Atau dibantah oleh anak sendiri. Kan orangtua bisa jatuh harga dirinya? Begitulah kira-kira pendapat sebagian orangtua yang   pernah saya ajak diskusi.

Sementara itu, anak-anak boleh jadi punya perasaan gengsi jika harus bersopan-sopan ria di era sekarang. Membalas pertanyaan orangtua sambil terus jalan, adalah hal biasa. Berdebat dengan suara lebih tinggi, juga sudah biasa. Kenapa? Karena teman-temannya pun umumnya seperti itu. Malu dong kalau harus beda.

Atau soal membantu pekerjaan di rumah. Contoh kecil, anak kedua saya (perempuan) waktu masih SMU ditanya oleh teman kelasnya,

“Kamu kalau di rumah biasa kerja apa?”, dia jawab, “Cuci piring, menyapu, mengepel, memasak, dll”. Lalu temannya bilang, “Ih, saya tidak pernah cuci piring, atau memasak. Soalnya ibu melarangku ke dapur. Apalagi memasak.”

“Whatttt????”, saya berteriak dalam hati.

 ******

Jika ingin berdaya, orangtua harus punya strategi, punya tujuan, dan punya kepercayaan diri. Agar bisa percaya diri, orangtua harus terus belajar, berlatih, dan mengasah kemampuannya dari waktu ke waktu, dari masalah satu ke masalah berikutnya. Manakala kita sebagai orangtua yakin dengan pengajaran-pengajaran yang disampaikan, yang bukan hanya lewat mulut, tapi juga perilaku, anak-anak pun akan menerimanya bahkan merasakannya sebagai sesuatu yang penting, yang berharga, dan sangat layak untuk didengarkan dan diterima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun