Sebelum menjadi orangtua sebaiknya bahkan seharusnya para calon pasangan sudah harus memperkaya diri dengan pengetahuan seputar dunia menjadi orangtua.
- Memahami konsep diri orangtua.
Nah, ini adalah lanjutan dari poin kedua, dimana pembelajaran menjadi orangtua tidak akan pernah ada habisnya. Jika mereka paham segalanya tentang menjadi orangtua, maka niscaya banyak masalah yang akan berhasil mereka atasi dalam perjalanan  mengayuh bahtera rumah tangga.
- Melibatkan peran ayah.
Dulu bahkan sampai sekarang pun banyak yang beranggapan bahwa mengurus rumah dan anak hanyalah urusan perempuan atau Ibu. Sementara Ayah hanya bertugas mencari nafkah keluarga. Anggapan ini terus berkembang dan bergulir seiring berjalannya waktu, terpelihara dari zaman ke zaman. Padahal peran Ayah sangat penting jika mereka mau menyadarinya.
- Mendorong tumbuh kembang anak.
Setelah pemahaman soal keorangtuaan dan konsep diri yang benar telah tuntas, maka kedua orangtua pun akan siap menyambut kehadiran sang buah hati. Tentu didahului pula dengan pengetahuan tentang perkembangan anak yang benar. Sehingga dengan pengetahuan tersebut kedua orangtua akan lebih siap mendampingi dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya.
- Membantu tumbuh kembang balita.
Usia balita adalah usia golden age yang tak boleh dihadapi dengan pengetahuan kepengasuhan yang setengah-setengah. Karena masa ini adalah masa menanam benih yang sangat berperan penting dalam tahun-tahun perkembangannya ke depan. Dengan pengetahuan yang cukup Ayah dan Ibu tentu akan lebih optimis dan bersemangat dalam membantu tumbuh kembang balita mereka.
- Menjaga anak dari pengaruh media.
Saat ini tantangan menjadi orangtua sangat besar dan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana teknologi canggih belum seberkembang saat ini. Di sini tugas orangtua (tentu dengan pengetahuan yang telah mereka miliki) adalah memantau aktivitas anak agar tidak terpapar pengaruh media apa pun baik cetak, audio visual, maupun media online lainnya.
- Menjaga kesehatan reproduksi balita.
Menjaga kesehatan reproduksi seseorang hendaknya dimulai saat ia masih balita. Untuk itu menjadi tugas orangtua agar sang buah hati tidak menjadi obyek salah sasaran dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Di samping itu orangtua hendaknya merawat organ reproduksi anak sejak mereka masih balita.
- Membentuk karakter anak sejak dini.
Akhirnya orangtua yang siap dan terdidik tentu akan mampu melahirkan generasi yang sehat dan kuat jasmani maupun rohani. Hal ini hanya bisa mereka dapatkan dari orangtua yang hebat dan siap untuk mengemban tugas sebagai orangtua.
Â
Siklus di atas akan terus berputar dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi.  Anak-anak yang hebat tentu tidak terlahir begitu saja, namun ia dilahirkan dengan sengaja dan penuh perencanaan dari sepasang orangtua yang siap. Program generasi berencana inilah yang juga menjadi modul kedua dari BKKBN. Hendaknya anak-anak dan remaja sejak dini telah diperkenalkan dan dipersiapkan untuk kelak dapat mengemban tugas menjadi orangtua jika saatnya tiba.
Dari kedua modul yang dipersiapkan oleh BKKBN tersebut tentu tak sulit lagi untuk menjadikan keluarga sebagai corong perubahan. 8 Fungsi keluarga yang dicanangkan akan serta merta menjadi mudah untuk diaplikasikan. Karena orangtua yang siap dan berilmu pengetahuan telah mengawali tugasnya dengan baik Tinggal melengkapi dan mempertegas kedelapan fungsi keluarga tersebut. Di antaranya:
- Fungsi agama
- Fungsi pendidikan
- Fungsi cinta kasih
- Fungsi perlindungan
- Fungsi reproduksi
- Fungsi sosial budaya
- Fungsi ekonomi
- Fungsi lingkungan