Membangun Habit Menulis
Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang tidak biasa. Karena yang biasanya kita dengar barangkali adalah pertanyaan-pertanyaan seperti: Hari ini makan apa? Hari ini mau kemana? Dan pertanyaan serupa lainnya.
Menyambung tulisan saya sebelumnya, kemarin persisnya, soal target menulis satu artikel satu hari. Ini adalah target yang berat buat saya, yang sebelumnya memiliki irama menulis yang tergantung mood. Dalam dunia marketing, yang namanya target, kadang tercapai, kadang tidak. Akan tetapi ada satu rumus sederhana yang saya yakini bahwa, target adalah sesuatu yang luar biasa manakala ia mampu dicapai. Yang biasanya terjadi, kita hanya mampu mendekati target tersebut. Makanya kenapa penting menetapkan target yang tinggi.
Sejauh ini saya banyak membaca tentang bagaimana para penulis menjaga konsistensi dan semangat menulis mereka, dengan cara setiap hari mewajibkan dirinya menulis minimal satu alinea, syukur-syukur kalau bisa satu halaman. Ada mood atau tidak ada mood. Bahkan ada yang memiliki jam-jam tertentu setiap harinya.
Menurut mereka lagi, menulis jika mengikuti mood akan membuat penulisnya terlena, dan cenderung suka mengulur-ulur waktu, dengan berlindung di balik alasan, “tidak ada atau belum ada mood”. Terlepas nantinya isi tulisan tersebut berkualitas atau tidak. Yang ingin ditekankan di sini, adalah “kebiasaan” atau “habit menulis”. Karena saya termasuk yang meyakini bahwa kualitas dibentuk oleh kuantitas. Artinya, karena memiliki jam terbang yang tinggi (kuantitas), maka kualitas (bagus atau tidaknya tulisan) dengan sendirinya akan mengikuti.
Lagi-lagi saya teringat pada suatu waktu dalam sebuah periode bisnis, ada seorang pembicara audio cassette yang menjadikan judul kasetnya (saat itu masih jamannya walkman) “Kebiasaan Seorang Diamond”. Nah, para MLMers pasti mengerti dengan istilah DIAMOND ini. Diamond adalah symbol pencapaian passive income di bisnis jaringan. Di sana ia bercerita tentang bagaimana perilaku atau kebiasaan sehari-hari seseorang yang ingin berhasil sebagai seorang diamond.
Mulai dari bangunnya jam berapa, bahan bacaannya alias buku-bukunya seperti apa yang harus dibaca, materi pembicaraannya yang bagaimana, sampai pada jadwal hariannya yang tersusun rapi setiap hari. Berat sih, tapi demi mencapai sesuatu yang tinggi, ada harga yang harus dibayar. Istilah populernya ‘tidak ada makan siang gratis’.
Akan tetapi semuanya berpulang kepada si pelakunya atau penulisnya. Tujuannya ingin kemana, mau sekadar nulis saja, tanpa target apa-apa, atau ingin menjadi “seseorang” di dunia kepenulisan. Saya adalah salah satu dari penulis biasa yang ingin mewariskan dan meninggalkan jejak dalam bentuk buku kepada anak cucu kelak. Olehnya itu, saya harus membangun habit menulis mulai saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H