Mohon tunggu...
Maulidya Nabila Widyanaputri
Maulidya Nabila Widyanaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Korean Wave dalam Industri Hiburan Indonesia

4 Januari 2023   00:24 Diperbarui: 4 Januari 2023   00:32 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan industri hiburan Korea Selatan di dunia berkembang dengan sangat pesat dan menyebar luas dengan cepat  pada dekade ini. Termasuk di Indonesia, para penggemar hiburan Korea Selatan semakin melonjak dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi yang mudah diakses oleh semua khalayak secara publik dan juga perkembangan zaman dan era globalisasi yang semakin maju, sehingga membuat para penggemar hiburan Korea Selatan dengan mudah dapat mengakses informasi mengenai idola mereka, dan menyebabkan kebudayaan negara asing ini mulai mendominasi industri hiburan di Indonesia. Hal ini bisa disebut juga dengan fenomena Korean Wave. 

Menurut Korean Culture and Information Service secara harfiah Korean Wave (2021) merupakan istilah yang diciptakan oleh seorang jurnalis Beijing China pada tahun 1990-an sebagai gambaran terhadap popularitas industri hiburan Korea Selatan di negara China pada saat itu. Sedangkan menurut Shim (2006) Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk budaya pop Korea Selatan yang tersebar secara global diberbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Maraknya para penggemar hiburan Korea Selatan ini dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat yang berusia remaja (12-18 tahun) hingga dewasa (19-27 tahun) yang menyukai budaya Korea Selatan seperti musik, produk kecantikan, fashion, tayangan film drama, dan juga makanan dan minuman. Beberapa alasan kuat mengapa budaya Korea Selatan sangat digemari di berbagai negara termasuk di Indonesia, yaitu :

  • Penampilan fisik yang menawan, kebanyakan idol K-Pop atau selebriti aktor dan aktris Korea Selatan memiliki fisik yang cantik dan tampan sehingga membuat para penggemar menyukai dan termotivasi untuk berpenampilan seperti idola mereka.
  • Memiliki talenta yang banyak, kebanyakan dari idol K-Pop harus memiliki talenta seperti bisa menari sedemikian bagus dan juga harus bisa bernyanyi dengan suara yang sangat indah. Namun, selain kedua talenta itu para idol K-Pop, mereka juga harus memiliki talenta lain seperti bisa berbicara banyak bahasa untuk keperluan wawancara di luar negeri, selain itu banyak idol yang memiliki kecerdasaan diatas rata-rata, dan juga memiliki talenta-talenta lain yang sangat mengesankan.
  • Ciri khas busana, Korea Selatan memiliki industri fashion yang sangat lucu dan trendy, terlebih lagi apa yang digunakan para idol K-Pop atau selebriti Korea Selatan akan langsung menjadi trend fashion saat itu juga, yang disebabkan para fans sangat ingin meniru atau memiliki barang yang sama seperti idola mereka.
  • Rasa kuliner yang unik, Korea Selatan terkenal dengan makanan pedas dan minuman manis khas negara tersebut, seperti makanan tteokbokki dan minuman susu varian pisang dan stroberi yang terkenal hingga di berbagai negara.

Dampak Korean Wave di Indonesia sendiri cukup besar, terlihat dimana banyak perusahaan berlomba-lomba menjadikan selebriti atau idol K-Ppop Korea Selatan sebagai brand ambassador untuk produk mereka. Bahkan banyak perusahaan juga menambahkan variasi produk mereka yang diadaptasi dari produk asli negara Korea Selatan, seperti produk kecantikan, makanan, minuman, dan juga fashion. 

Contohnya seperti perusahaan yang memproduksi mi sehat yaitu Lemonilo yang menjadikan idol boy group Korea Selatan yaitu NCT Dream untuk menjadi brand ambassador produk mereka, lalu perusahaan produk kecantikan Somethinc juga menjadikan NCT Dream sebagai brand ambassador produk mereka. Contoh lain juga terdapat pada perusahaan produksi minuman teh yaitu Nu Greentea yang pernah menjadikan NCT 127 sebagai brand ambassador, dan sekarang NCT 127 juga telah dijadikan brand ambassador oleh sebuah perusahaan baru yang memproduksi pasta gigi. 

Selain perusahaan yang produksi makanan, minuman, produk kecantikan, atau lain-lain, para perusahaan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada juga pernah menjadikan NCT 127 dan NCT Dream sebagai bintang tamu pada event spesial pada perusahaan mereka. Selain perusahaan-perusahaan diatas masih banyak perusahaan yang memakai idol K-Pop atau selebrti Korea Selatan sebagai brand ambassador seperti produk kecantikan Scralett Whitening yang menjadikan Twice dan Song Joong-ki sebagai brand ambassador produk mereka. Hal ini membuat budaya Korea Selatan sangat mendominasi industri hiburan Indonesia, bahkan seperti sudah tidak cela atau jeda untuk para idol K-Pop atau selebriti Korea Selatan di Indonesia.

Fenomena Korean Wave ini cukup sedikit membawa pengaruh negatif sebab para penggemar berlomba-lomba untuk terus membeli yang berhubungan dengan idola mereka sehingga membuat para penggemar memiliki perilaku konsumtif dan sedikit memiliki sikap emosional. Survei mengatakan setiap tahunnya para penggemar hiburan Korea Selatan terkhusus K-popers bisa menghabiskan puluhan juta pertahunnya untuk idola mereka (Kumparan, 2022). Selain itu, sering juga terjadi ricuh atau perkelahian antara fandom K-Pop di media sosial yang membuat para Kpopers sedikit memiliki sikap yang tidak terkontrol. 

Namum, tidak luput juga Korean Wave memberikan pengaruh positif dimana menaikkan penjualan para perushaan yang menjadikan idol K-Pop atau selebriti Korea Selatan menjadi brand ambassador mereka sebab antusianisme para fans K-Pop di Indonesia, dan juga para K-popers sebenarnya memiliki solidaritas yang tinggi dimana saat terjadi tragedi Kanjuruhan pada oktober 2022 para fans K-Pop berhasil mendonasikan beratus-ratus juga bahkan hampir menyentuh angka milyar untuk para korban tragedi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun