Mohon tunggu...
Maulana yadzkie
Maulana yadzkie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just an ordinary boy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips untuk Pulih dari Jangkitan Covid-19

30 Juli 2021   12:17 Diperbarui: 30 Juli 2021   12:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips Untuk Pulih dari Jangkitan  COVID-19 jika Anda terpapar dalam pandemi saat ini. COVID-19 adalah penyakit baru yang dihadapi umat manusia sampai saat ini. Virus ini dapat bermutasi dan tumbuh lebih kuat. Pada beberapa kasus, penyakitnya sangat ringan, hampir tanpa gejala. Dan seseorang dapat sakit dalam kurun waktu yang sangat lama. Tetapi bagaimanapun juga, muncul pertanyaan tentang bagaimana kembali ke cara hidup yang biasa.

Pada akhir tahun lalu, menurut data resmi, lebih dari 8.000 orang telah terjangkit virus ini di indonesia. Bagi banyak dari mereka yang secara resmi negativ COVID, perjuangan melawan infeksi baru belum berakhir. Gejala-gejala coronavirus telah diketahui semua orang saat ini, serta metode pemeriksaan dan pengobatan. Semua orang tahu bahwa dua atau tiga minggu harus dilalui dengan karantina, hingga virus menghilang dari analisis, yang berarti pemulihan akan segera selesai.

Tetapi banyak pasien masih merasakan semua otot sakit, kelelahan berlanjut, sakit kepala setelah pegobatan. Keluhan seperti itu sangat sering ditemui pada janji temu dokter di klinik maupun puskesmas. Dan sekarang dokter tahu persis apa hubungannya dengan orang yang terkena COVID-19 mau tidak mau menghadapi penurunan fungsi paru-paru setelah menderita pneumonia. 

Berikut adalah dampak yang dirasakan orang yang terpapar Covid-19:

*        kelemahan meningkat di seluruh tubuh, pasien dengan cepat merasa terlalu banyak bekerja.

*        bahkan aktivitas fisik sedang pun sulit.

*        efisiensi menurun.

*        sesak napas muncul.

*        sulit untuk bernapas dalam-dalam.

*        Ancaman bagi sistem kardiovaskular.

Kita semua sudah memahami bahwa virus corona adalah penyakit serius yang tidak hanya membahayakan organ pernapasan. Sistem kardiovaskular juga sangat terpengaruh. Salah satu komplikasi COVID-19 yang paling berat dan umum adalah vaskulitis, peradangan pembuluh darah kecil.

Penyakit ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar. Virus covid-19 dapat menginfeksi lapisan dalam pembuluh yang disebut endotelium. Serta peradangan yang disertai dengan peningkatan kekentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah kecil, yang terbentuk oleh gumpalan dapat muncul di organ mana pun, dan akan ada masalah yang sangat serius.

Salah satu tempat yang paling rentan adalah miokardium atau otot jantung. Jantung membutuhkan suplai darah dan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Peradangan yang dihasilkan, miokarditis, menyebabkan:

*        kelemahan, penurunan kinerja, peningkatan kelelahan;

*        detak jantung yang sering, gangguan irama jantung;

*        sakit dada.

Bagaimana Mengatasi jika Terpapar Virus Covid-19? 

Jika khawatir tentang kondisi setelah infeksi virus, Anda dapat menemui dokter untuk menjalani pengobatan. Penting untuk diketahui bahwa semakin dini Anda memulai rehabilitasi, semakin sedikit virus yang ada di tubuh.

Diagnostik dan rehabilitasi setelah coronavirus

Salah satu dokter di indonesia memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup untuk membantu memulihkan fungsi tubuh yang terganggu. Anda perlu mencari bantuan dari terapis, ahli jantung atau ahli saraf. Mereka bisa mengatasi sesuatu yang serius yang muncul setelah terpapar penyakit ini.

Setelah terpapar coronavirus, kontrol sinar-X diperlukan satu, tiga dan 12 bulan setelah akhir perawatan. Banyak klinik yang menggunakan tomografi komputer sinar-X modern, yang memungkinkan dapat mendeteksi bahkan perubahan terkecil di paru-paru dan bronkus.

Dengan sesak napas, batuk terus-menerus, dispnea dan keluhan serupa lainnya, kontrol atas fungsi pernapasan eksternal sangat diperlukan. Anda dapat menggunakan spirograph modern untuk mendiagnosis gangguan pernapasan (pernapasan) dan mengontrol fungsi pernapasan eksternal. Cara ini memungkinkan Anda untuk melakukan semua studi dan sampel yang diperlukan. Berdasarkan pemeriksaan, dokter akan menyusun program rehabilitasi (pemulihan) individu untuk Anda.

Banyak klinik memiliki peralatan modern berteknologi tinggi yang akan membantu dokter mengetahui penyebab ketidaknyamanan Anda dan meresepkan kursus pemulihan (rehabilitasi) yang diperlukan. Untuk pasien yang telah mengalami infeksi virus Covid-19, dokter akan mengembangkan program rehabilitasi yang mempertimbangkan pengalaman dalam pengobatan infeksi virus corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun