Mohon tunggu...
Maulana M. Syuhada
Maulana M. Syuhada Mohon Tunggu... lainnya -

Founder Tim Muhibah Angklung https://www.angklungmuhibah.id Buku: 40 Days in Europe (2007), Maryam Menggugat (2013), The Journey (2019)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persib, Harus Berapa Nyawa Lagi yang Hilang?

28 September 2018   21:18 Diperbarui: 1 Oktober 2018   13:23 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu ini seharusnya menjadi minggu yang penuh kebahagiaan buat saya dan tim Muhibah Angklung karena kami akan merilis video flash mob Angklung di Budapest dimana dalam salah satu skenarionya menampilkan supporter Persib. Tapi kebanggaan itu sirna. Tidak ada kebanggaan memakai baju Persib lagi, yang ada adalah malu, malu yang luar biasa besarnya.

Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum pidana yang berlaku. Saya bukan ahli hukum. Namun jika tidak menyalahi undang-undang, saya mengusulkan untuk menambahkan satu bentuk hukuman lagi bagi para pelaku, yaitu dimasukkan ke dalam kurungan, namun kurungan tersebut disimpan di tempat terbuka yang dijaga pihak keamanan untuk jangka waktu yang pendek saja, misalkan beberapa minggu. Setiap warga berhak mengunjungi kurungan tersebut dan langsung menyampaikan curhatan dan hujatannya kepada pelaku. 

Tidak boleh ada kontak fisik. Lokasi dan kurungan didesain sedemikian rupa, sehingga pengunjung hanya bisa menyampaikan suaranya tanpa melakukan kontak fisik. Netizen sekarang banyak yang mengecam di medsos, tapi sayangnya semua itu tidak pernah sampai atau dibaca oleh pelaku. Mudah-mudahan ketika semua curhatan dan kecaman ini langsung disampaikan ke pelaku, mereka akan sadar, betapa marahnya warga Bandung, warga Jawa Barat, bahkan seluruh rakyat Indonesia kepada mereka.

Hanya pelaku pembunuhan yang dihukum tidaklah cukup, dan tidak akan menyelesaikan masalah. Persib sebagai klub harus dihukum, harus diberikan hukuman yang sangat berat. Apakah dikeluarkan dari liga, didegradasi, atau dilarang tampil beberapa tahun, dsb.

29 Mei 1985, ketika berlangsung final piala Champion antara Juventus vs. Liverpool, 39 pendukung Juventus meninggal di stadion Heysel, Brussel, Belgia. Bukan hanya Liverpool yang dihukum, tapi semua klub Inggris dijatuhi sanksi, dilarang bertanding di kompetisi Eropa selama lima tahun. Dan semuanya patuh. Mungkin ini saatnya, menjatuhi sanksi, larangan bertanding kepada Persib selama lima tahun. Silahkan para pihak terkait dan yang punya otoritas berdiskusi dan memutuskan apakah hukuman yang paling adil yang harus diterima Persib.

Persib sebagai klub dan Bandung sebagai kota sudah gagal sebagai tuan rumah penyelenggara pertandingan. Kita gagal memberikan rasa aman. Kita gagal menjaga dan menyelematkan nyawa anak manusia.

Hukumannya harus benar-benar berat untuk menjadi pelajaran bagi seluruh klub di tanah air dan para pendukungnya. Hukumannya harus bisa menimbulkan efek jera. Hukumannya harus bisa menunjukkan bahwa negara benar-benar serius menangani kasus ini, tidak memberikan toleransi sedikitpun kepada siapapun yang bermain-main dengan nyawa manusia.

Bagi mereka yang mengeluhkan hukuman yang berat, coba renungkan dalam hati kalian, seberat apapun hukuman yang akan dijatuhkan tidak akan bisa mengembalikan nyawa Haringga. Haringga sudah tiada. Ibu Haringga seumur hidupnya tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan anaknya. 

Bagi yang masih saja protes, silahkan lihat kembali video penganiayaan yang benar-benar biadab ini: 

Video ini bisa saja ditonton oleh orang-orang di luar negeri. Bukan hanya Persib, atau warga Bandung yang tercoreng, tapi nama Indonesia. Begitu brutal dan biadabnya anak-anak kita! Di saat yang lain bekerja keras memberikan citra yang baik untuk Indonesia, masih ada saja yang mencoreng nama baik bangsa ini. Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama.

Saya mengusulkan Persib untuk dihukum seberat-beratnya bukan karena saya benci Persib. Justeru karena saya peduli dengan Persib, dan peduli dengan bangsa ini. Agar kita sadar, agar kita berbenah, memperbaiki diri, agar kejadian ini tidak pernah terulang lagi, agar harkat dan martabat bangsa ini tetap kokoh berdiri tegak.

Untuk Indonesia yang lebih maju.

Maulana M. Syuhada (mms)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun