Mohon tunggu...
simaulss
simaulss Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat Lintas Ruang

Bercakap, Berjabat, Beramal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Heroisme Anak Muda

28 Oktober 2019   10:28 Diperbarui: 28 Oktober 2020   08:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: matamaduranews.com

Di saat yang sama, adanya percikan perjuangan di lain tempat, yang sebetulnya juga musuh bersama. Karenanya, naluri pemuda adalah menyatukan beragam identitas dalam naungan yang sama, yaitu kemerdekaan. 

Kita memahami pola yang terbentuk ialah berangkat dari kesamaan cara pandang yang sama agar kolonialisme terkikis habis. Cara awal yang disepakati adalah membentuk satu kesatuan. Dengan adanya satu-kesatuan, akan semakin mudah mengorganisir tujuan sekaligus melejitkan daya juang.

Beberapa waktu lalu, media kita menyiarkan kabar demonstrasi pemuda yang diwakili mahasiswa dan pelajar di gedung parlemen, Jakarta. Mereka ada di barisan para tokoh untuk menuntut penerbitan Perppu UU KPK. Kita telisik, massa yang tumpah ruah di jalan pada waktu itu ialah puncak kekesalan publik. 

Sebelumnya memang telah menggunung desakan dari  akademisi, LSM, pers, hingga aktivis agar RUU KPK urung diterbitkan, namun gelombang pemuda lah yang paling nyata. Pola yang kita dapat amati ialah adanya kesamaan persepsi mengenai RUU KPK. 

Desakan yang dimotor pemuda, jika dbiarkan, akan meletus, layaknya Sumpah Pemuda 1928. Sejarah juga menceritakan hal itu pada '65 dan '98. Persepsi yang sama akan selalu mencetak sejarah.  

Sumpah Pemuda memang harus selalu didengungkan agar senantiasa, tidak hanya tertanam di benak, tetapi juga memiliki orientasi dan capaian tindakan, baik di tataran individu maupun kolektif sehingga kita memiliki landasan filosofi yang kuat di tengah terjangan arus modernisasi dan globalisasi yang kian tajam mencerabut budaya bangsa. 

Sumpah Pemuda selalu menjadi pengingat bangsa Indonesia, bahwa dengannya, kita berangkat dari masalah yang sama, memiliki citacita yang serupa, maka apakah tidak alangkah baiknya kita saling menyingkirkan keegoisan demi terwujudnya kehidupan berbangsa dan bermegara yang harmonis dan simpatik? Selamat Hari Sumpah Pemuda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun