Mohon tunggu...
Maulana Salman
Maulana Salman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PWK Fakultas Teknik Unej

Futsal dan menonton anime

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Macam-macam Aspek Perekonomian yang Ada di Kota Probolinggo

4 September 2024   00:12 Diperbarui: 4 September 2024   00:22 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Probolinggo merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang berbatasan dengan sebelah utara Selat Madura. Letak Kota Probolinggo berada pada 7 43 41" sampai dengan 7 49 04" Lintang Selatan dan 113 10 sampai dengan 113 15 Bujur Timur.Luas wilayah Kota Probolinggo adalah dengan luas wilayah 56,67 km2. Kota Probolinggo termasuk dalam ruang lingkup Tapal Kuda bersama dengan Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, sebagian wilayah Pasuruan, dan Situbondo. Kota dengan julukan Bumi Banger ini memiliki sekitar 240 ribu penduduk. 

Kota Probolinggo menjadi kota terbesar keempat di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, dan Kediri. Kota Probolinggo merupakan salah satu daerah yang memanfaatkan otonomi daerah dengan sangat baik. Dengan otonomi daerah, Pemerintah dan masyarakat Kota Probolinggo memiliki kesempatan untuk mengolah sumber daya mereka dengan sangat maksimal dan efektif. Probolinggo juga memiliki beberapa aspek perekonomian yaitu di bidang Pariwisata, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan, dan juga di bidang Industri.

Probolinggo memiliki banyak tempat pariwisata yang bisa dikunjungi conyohnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Air Terjun Madakaripura, Gili Ketapang, Hutan Mangrove BJBR, Candi Jabung, Wisata Rafting Songa Adventure dan masih banyak lagi. Dengan melimpahnya tempat wisata yang ada tersebut dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat atau warga sekitar. Masyarakat bisa mendapatkan lowongan pekerjaan sesuai dengan bidang mereka masing-masing.

Namun, dibalik banyaknya tempat wisata yang ada, Kota Probolinggo ini sempat mengalami penurunan ekonomi secara drastis ketika pandemi Covid 19 melanda di tahun 2019-an. Sebagai contoh di daerah sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sangat sepi pengunjung saat Covid 19 dikarenakan kebijakan pemerintah yang melakukan lockdown diseluruh tempat. 

Hal itu membuat warga sekitar daerah tersebut pun yang awalnya bekerja sebagai penyedia jasa tour dan travel tidak mendapatkan pemasukan sepeserpun. Tidak sedikit warga lokal yang kembali bekerja sebagai petani stroberi, kol, kentang dan lain sebagainya. Sebagai petani pun penghasilan yang didapat warga lokal juga tidak seberapa, mengingat konsumen yang masih takut karena masih adanya pandemi Covid 19. 

Pemerintah juga tidak bisa berbuat banyak karena bukan hanya di Probolinggo maupun Indonesia, tetapi seluruh dunia juga diberlakukan sistem lockdown. Namun setelah pandemi Covid 19 berakhir, daerah-daerah yang memiliki tempat wisata di Probolinggo khusus nya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengalami peningkatan pengunjung yang sangat pesat. Hal itu disebabkan karena banyak turis yang sudah kangen dengan Gunung Bromo. Tak hanya turis lokal yang berkunjung, banyak juga turis mancanegara yang datang untuk mengunjungi dan menikmati indahnya Gunung Bromo

Banyak warga lokal yang membuka usaha baru seperti cafe di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dengan dibukanya cafe dapat membantu warga yang belum mendapatkan pekerjaan menjadi dapat pekerjaan. Apalagi di era digital ini yang dimana segala informasi bisa didapatkan melalui jejaring komputer memudahkan masyarakat untuk mencari pekerjaan. Cafe yang baru dibuka juga bisa ramai setelah di promosikan lewat media sosial yang berdampak positif untuk perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Dengan banyaknya cafe di sekitar kawasan Taman Nasional Brmo Tengger Semeru, tak sedikit turis lokal maupun turis mancanegara yang berkunjung dan meramaikan tempat tersebut

Selain tempat wisata, Probolinggo juga memiliki aspek perekonomian yang maju seperti Perikanan dan Kelautan. Karena Probolinggo terletak di dekat Selat Madura, keadaan geografis tersebut membuat Kota Probolinggo memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Warga yang tinggal didaerah pesisir pantai mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Pemerintah kota Probolinggo juga memfasilitasi warga yang berprofesi sebagai nelayan dengan membuatkan sarana prasarana jual beli seperti pasar ikan yang terletak di Kecamatan Mayangan. 

Dengan adanya pasar ikan, memudahkan para nelayan untuk melakukan jual beli. Adapun hasil tangkapan nelayan seperti ikan tongkol, kakap, ikan putihan, dorang, bahkan udang dan kepiting.  Namun ada beberapa aspek yang dapat merugikan para nelayan yaitu pada saat terjadinya angin Gending dan cuaca buruk yang terjadi pada bulan juli hingga september. 

Hal itu menyebabkan nelayan susah menangkap ikan dan menyebabkan pasokan ikan untuk dipasar menurun dan menyebabkan naiknya harga ikan dikarenakan banyaknya permintaan konsumen sedangkan barang yang diminta yaitu hasil laut sangat sedikit. Ketika cuaca sudah membaik, nelayan pun bisa mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup.

Tidak kalah dengan Perikanan dan kelautan, Probolinggo juga mempunyai Pertanian yang sangat mumpuni. Banyak warga desa di Probolinggo mempunyai sawah sendiri dan berprofesi sebagai petani. Banyak sekali petani yang mengasilkan padi, jagung, bawang, tebu, kopi, kentang, kol dan lain sebagainya. Hasil tersebut ada yang di ekspor ke luar negeri. Namun tak sedikit pula yang dijual di pasar tradisional sekitar ataupun juga ada yang dikonsumsi sendiri.

Industri di Kota Probolinggo juga tak kalah dengan aspek lainnya. Probolinggo sendiri memiliki banyak pabrik seperti Pt Eratex Djaja, Pt Sasa inti, Pt KTI dimana dengan adanya Industri tersebut membuka banyak sekali lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. 

Di sekitar Pt Eratex Djaja banyak warga lokal yang memiliki lahan untuk dibuat tempat parkir. Hal itu juga sangat baik untuk warga sekitar karena dengan membuka lahan parkir mereka bisa mendapat penghasilan. Banyak juga pedagang-pedagang umkm yang berjualan di sekitar Pt Eratex Djaja.

Berdasarkan penjelasan diatas, Kota Probolinggo memiliki banyak aspek untuk memajukan dan mensejahterakan perekonomian Kota Probolinggo, baik dari sektor pariwisata,perikanan dan kelautan, pertanian, maupun industri. Dengan mengetahui potensi yang ada diharapkan masyarakat bisa lebih terbuka dengan adanya potensi tersebut dan memanfaatkannya  untuk dapat memajukan perekonomian .Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk mendukung perekonomian masyarakat. Setidaknya pemerintahan menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang susah mendapatkan pekerjaan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun