Mohon tunggu...
Resa Maulana Wijanarko
Resa Maulana Wijanarko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Gamer, Fotografer, Video Editor. Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penembakan di Wina Sebabkan 20 Orang Terluka dan 5 Tewas

10 November 2020   08:26 Diperbarui: 10 November 2020   08:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang polisi berjaga di lokasi penembakan | Sumber : Reuters

Serangan yang dilakukan oleh kelompok "Jihadis ISIS" melukai setidaknya 20 orang, dan menewaskan 4 orang lainnya di Kota Wina.

Sebuah serangan terjadi di Kota Wina pada Senin malam (2/11) waktu setempat. Dari laporan Reuters, serangan tersebut terjadi sesaat sebelum jam malam diberlakukan oleh pemerintahan Austria dalam penanganan Covid-19 di enam tempat yang berbeda, setidaknya serangan tersebut melukai 20 orang. 

Serangan tersebut dilakukan oleh dua orang menggunakan senapan otomatis dan menembaki bar yang penuh dengan kerumunan di depan sinagog kota Wina.

"Austria selama ini tidak pernah menjadi sasaran dalam teror-teror seperti yang terjadi di negara lain, misalnya di London, Paris, Berlin dan sebagainya.", ujar Kanselir Austria Sebastian Kurz. 

Setelah serangan tersebut, polisi meminta masyarakat untuk berlindung di dalam rumah. Polisi juga menutup sejumlah tempat-tempat bersejarah di Wina untuk menghindari serangan di tempat-tempat lain. 

Dalam kasus teror yang terjadi di Wina, polisi sempat menembak mati seorang "jihadis" karena melakukan perlawanan.

Menurut penjelasan Menteri Dalam Negeri, Karl Nehammer. "Jihadis" yang ditembak mati bernama Kujtim Fejzulai, ia pernah dipenjara selama 8 bulan dari tuntutan 22 bulan penjara karena berusaha pergi ke Suriah.

Fejzulai mendapatkan potongan masa tahanan karena mengikuti program deradikalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan bersedia mengabdi untuk masyarakat. Saat dilakukan penyelidikan, Fejzulai memiliki kewarganegaraan ganda Austria dan Makedonia Utara. 

Sementara itu, polisi masih memburu satu orang penyerang yang berhasil kabur. Keamanan juga ditingkatkan di berbagai tempat dengan menurunkan 1000 anggota kepolisian. Pemeriksaan di batas-batas negara ditingkatkan untuk mencegah pelaku kabur ke negara lain. 

Pada hari berikutnya, sekolah diminta meliburkan peserta didik agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan berulang kembali serta pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung untuk peristiwa penembakan tersebut.

Pihak kepolisian juga mengumpulkan bukti-bukti berupa video yang diunggah oleh masyarakat ke media sosial untuk menganalisis pelaku penyerangan pada Senin malam (2/11).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun