Menulis bisa di mana saja dan kapan saja, misalnya menulis di buku, gawai maupun komputer dan menunggahnya melalui internet. Tapi, apakah menulis di buku mempunyai kesamaan dalam menulis di internet? Selengkapnya artikel kali ini akan membahas tentang prinsip penulisan W3C.
Sebelum mengenal lebih dalam mengenai prinsip penulisan W3C, ada baiknya kita mempelajari perbedaan tulisan berbasis cetak dan berbasis digital. Menurut Blakesley & Hoogeveen. Terdapat perbedaan mendasar dalam tulisan cetak maupun digital, mereka membaginya sebagai berikut.
Ketika sudah memahami perbedaan mendasar antara tulisan cetak dan digital, kita sebagai penulis harus mempersiapkan sesuatu dengan maksimal sebelum melakukan penulisan. Kira - kira apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menulis?
- Apa informasi yang akan disampaikan akurat dan berguna? Hal ini penting dikarenakan kita akan menunggah sebuah tulisan ke dalam internet dan dibaca oleh banyak orang, oleh karena itu ditekankan sumber referensi bacaan serta melakukan cek ulang untuk memastikan sumber tulisan akurat.
- Informasi penting bagi pembaca. Informasi yang dapat disampaikan adalah hal penting dari sebuah tulisan yang akan kita unggah nantinya.
- Bagaimana informasi tersebut agar selalu diingat oleh pembaca, apakah penyampaian dilakukan melalui desain grafis, video atau storytelling sehingga para pembaca mengingat tulisan tersebut.
- Apa yang diinginkan penulis dari tulisan tersebut? Ini penting dikarenakan berkaitan dengan tujuan dari penulis tersebut, apakah menyebarkan tips atau mencari keuntungan dan sebagainya.
Ketika sudah melakukan persiapan sebelum menulis, hendaknya kita mencermati apa yang disampaikan oleh Blakesley & Hoogeveen tentang teknik penulisan W3C.Â
- Gunakan judul dan deskripsi tautan yang jelas. Memberi judul yang informatif penting agar pembaca lebih tertarik, dukung dengan pemberian tautan agar pembaca lebih memiliki banyak informasi
- Memberi front loading. Hal ini bermanfaat ketika pembaca hanya melakukan screening secara sekilas, hal ini bertujuan untuk pembaca menentukan apakah ia akan membaca artikel tersebut atau tidak.
- Gunakan kata kata umum, karena segmen pembaca tidak bisa diprediksi, pembaca juga berasal dari berbagai latar belakang yang belum tentu mengetahui kata - kata tidak umum / bahasa gaul, hal ini bertujuan agar tulisan lebih mudah dipahami oleh banyak orang.
- Memberi setiap paragraf menjadi satu gagasan utama, hal ini bertujuan untuk meringkas topik yang disampaikan pada paragraf tersebut.
- Hindari struktur kalimat rumit, struktur yang rumit akan membuat pembaca merasa kesulitan memahami tulisan karena tidak disampaikan secara runtut.
- Hindari kata kata gaul, seperti yang sudah disampaikan di atas, kata - kata gaul tidak bisa diketahui oleh banyak orang, oleh karena itu penggunaan kata secara umum disarankan agar pembaca lebih paham apa makna dari tulisan yang dibuat.
- Berusaha menggunakan kata dengan verba aktif daripada verba pasif.
Menurut Blakesley & Hoogeveen, ada salah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan, hal ini adalah Hak cipta. Blakesley & Hoogeveen beranggapan bahwa kredibilitas penulis dipengaruhi oleh suatu hak cipta. Seorang penulis akan kehilangan martabatnya karena ia tidak mengindahkan hak cipta, tidak memberi sumber dari mana ia mendapatkan informasi untuk menulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H