Mohon tunggu...
Resa Maulana Wijanarko
Resa Maulana Wijanarko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Gamer, Fotografer, Video Editor. Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal New Media, Mengenal New York Times

8 September 2020   01:36 Diperbarui: 8 September 2020   02:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan laman utama New York Times | Dokumentasi Pribadi

Siapa yang tidak tahu new york times, salah satu media terbesar di dunia, bahkan kadang - kadang terdapat aplikasi mobile yang terdapat pada gawai seseorang ketika mereka membeli baru. Melihat dari usia, new york times bukanlah media yang berumur sebiji jagung, namun sudah memiliki umur ratusan tahun atau bisa dikatakan sebagai ikon pers, lalu apakah dengan umur yang sudah mencapai ratusa tahun tersebut dapat menjelaskan bahwa new york times melakukan perbaruan media menjadi new media.

Berdasarkan hasil penelusuran yang saya lakukan, New York Times sudah berusa lebih dari satu abad tepatnya pada 18 September 1851. Pada awalnya New York Times ini didirikan sebagai perusahaan surat kabar yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat New York kala itu, karena keterbatasan teknologi pula New York Times hanya mencetak surat kabar mereka saat itu. 

Dengan berkembangnya teknologi yang ada, New York Times mengembangkan laman mereka yang bernama nytimes.com, namun apakah dengan mengembangkan situs tersebut New York Times sudah berada di fase yang namanya "new media". Jika teman - teman belum mengetahui apa itu new media, kita akan belajar bersama - sama di sini.

Jadi, new media menurut Lister dalam bukunya yang berjudul new media - a critical introduction, ada beberapa poin yang ia sampaikan untuk mengetahui apakah sebuah media sudah menerapkan standar new media atau belum.

Tampilan laman utama New York Times | Dokumentasi Pribadi
Tampilan laman utama New York Times | Dokumentasi Pribadi
  1. Digital, maksud dari digital ialah sebuah penampilan yang bersifat semu atau tidak bisa dipegang dan dirasakan secara nyata, penampilan tersebut melalui visualisasi seperti foto, video, audio, maupun grafis. Seperti pada tangkapan layar di atas, laman New York Times sudah menghadirkan visualisasi yang cukup baik dengan menambahkan foto di setiap berita, ada juga sedikit grafis untuk menambahkan informasi lainnya.
  2. Hypertextual , maksud dari hypertextual adalah sebuah link tambahan untuk mencari berita yang serupa, hal ini bertujuan untuk saling melengkapi kejadian atau penulisan dari sebuah berita dengan berita lainnya.
  3. Networked , atau sering disebut sebagai penghubung interaksi antar media, artikel dari laman New York Times yang berjudul "Is Charging Your Phone All Day Really That Bad?" bukanlah merupakan artikel asli yang New York Times tulis sendiri, melainkan dengan membaca artikel atau penelitian orang lain untuk memproduksi artikel tersebut, oleh karena itu pencantuman hyperlink sangat penting dalam konsep networked agar saling melengkapi
  4. Interaktif, pencantuman kolom komentar atau dengan menampilkan pop-up diskusi sangat penting dalam hadirnya new media, karena dengan adanya fitur tersebut diyakini akan membuat media tetap sehat dan terus berkembang dari kritikan para pembacanya, media yang tidak menggunakan fitur tersebut cenderung tidak akan berubah karena tidak menerima masukan dari pembacanya.
    Terdapat kolom komentar sebagai media interaktif untuk berdiskusi | Dokumentasi pribadi
    Terdapat kolom komentar sebagai media interaktif untuk berdiskusi | Dokumentasi pribadi
  5. Virtual, penggunaan ilustrasi sebagai penggambaran kepada pembaca merupakan hal yang penting, Litser menjelaskan virtual sebagai visualisasi tidak dalam bentuk nyata namun melalui layar gawai atau komputer yang tidak bisa dipegang secara langsung.

Simulasi, adalah sebuah penggambaran dari suatu peristiwa yang bersifat nyata, hal ini dibuat seolah - olah para pembaca dapat masuk ke dalam atmosfer sebuah berita atau kejadian agar merasakan apa yang terjadi di dalamnya.

Cuplikan sebuah video yang dibuat oleh New York Times | Dokumentasi pribadi
Cuplikan sebuah video yang dibuat oleh New York Times | Dokumentasi pribadi
Di atas terdapat sebuah cuplikan video yang dibuat oleh tim dari New York Times untuk mensimulasi kejadian yang sebenarnya terjadi, sehingga para pembaca juga mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sebuah wilayah atau sebuah kerjadian.

Beberapa poin yang sudah disampaikan oleh Lister, New York Times sudah mencakup banyak poin sehingga bisa dikatakan mereka adalah media yang sudah menganut prinsip new media. Mereka tidak sekadar membuat surat kabar hingga saat ini, namun mengembangkan laman mereka dan platform lainnya yang mereka kelola

Berikut adalah salah satu platform yang dimiliki juga oleh New York Times untuk menyebarkan informasi mereka, hal ini ada dikarenakan mempunyai integrasi antara platform sehingga bisa saling melengkapi ketika ada kekurangan di salah satu sisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun