Mohon tunggu...
Resa Maulana Wijanarko
Resa Maulana Wijanarko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Gamer, Fotografer, Video Editor. Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

5 Cara Merawat Anak Kucing Pasca Melahirkan

4 November 2019   19:06 Diperbarui: 13 April 2021   16:32 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing pasca melahirkan (Sumber : dok. pribadi)

Ketika induk kucing berhasil melahirkan tentu sangat melegakan karena menyambut kehadiran kucing-kucing yang menggemaskan. 

Namun, kelucuan kucing tersebut sebanding dengan kesulitan perawatannya, terlebih lagi ketika merawat kucing ras yang rata-rata tidak bisa merawatt anaknya dengan sendiri atau dengan kata lain harus dibantu dengan manusia.

Banyak kucing-kucing ras yang setelah melahirkan hanya mendiamkan anaknya, ia bingung harus berbuat apa dengan anak yang ia lahirkan tersebut.

Namun ada juga kucing ras yang melahirkan untuk kedua kali dan seterusnya bisa langsung paham apa yang harus ia lakukan, namun tidak banyak yang bisa melakukan hal tersebut. 

Maka saya ingin membagikan tips bagaimana cara merawat anak kucing, khususnya bagi anak kucing yang baru lahir.

Kucing pasca melahirkan (Sumber : dok. pribadi)
Kucing pasca melahirkan (Sumber : dok. pribadi)

Tips Merawat Anak Kucing

1. Pertolongan Pertama setelah melahirkan

Buatlah sebuah tempat tidur yang hangat untuk induk kucing dan anak-anaknya, masukkan tempat tidur di sebuah ruangan atau kandang yang di dalamnya berisi induk, anak kucing, pakan, minum serta peralatan lain yang dibutuhkan untuk membantu menghangatkan anak kucing tersebut.

Karena tidak jarang induk tidak mau merawatnya, sehingga kita harus mengambil peran dalam merawat anak kucing tersebut. 

Bila kucing dimasukkan di dalam kandang, bisa ditambah dengan lampu, kain atau kardus agar membuat hangat kondisi anak kucing tersebut, namun perlu dipantau secara teratur karena bisa saja induk kucing dehidrasi karena terlalu panas.

2. Induk Sulit Menyusui

Induk kesulitan menyusui karena beberapa faktor, bisa karena tidak mau mengurus anak, ASI tidak bisa keluar. 

Ketika ASI tidak bisa keluar cobalah untuk memberi pertolongan dengan mengompres puting susu dengan handuk hangat, kalau masih tidak bisa keluar cobalah untuk merujuk kepada dokter hewan terdekat. 

Bisa juga memberi susu sachet yang baik untuk hewan, misalnya merk Royal Canin, Growssy, KMR.

3. Beri Litter Box

Litter Box disediakan ketika kucing berumur lebih dari tiga minggu, disamping untuk induknya, litter box bisa digunakan untuk anak kucing untuk melatih buang air di dalam litter box tersebut.

4. Beri makan kucing

Untuk memberi makan kucing bisa mulai setelah umur tiga minggu, berilah makan kucing sesuai umurnya. Memberi makan kucing untuk pertama kalinya disarankan untuk menggunakan wet food atau makanan basah karena kucing yang masih kecil belum terlalu kuat untuk mengunyah makanan kering / dry food . 

Pemberian makanan harus sesuai umurnya, karena jika tidak memberi kucing dengan mkananan yang tidak sesuai umurnya dikhawatirkan dapat menganggu pencernaan anak kucing tersebut, karena pencernaan anak kucing belum terlalu kuat menggunakan kandungan-kandungan makanan pada kucing dewasa.

 Anda dapat memberi makanan kucing dengan merk-merk tertentu, saya sarankan memberi makan yang terbaik sesuai budget Anda.

5. Memberi Obat Cacing dan Vaksin

Pemberian obat cacing bisa dilakukan sendiri atau mengunjungi dokter hewan terdekat, namun perlu diperhatikan bahwa pola makan kucing, kotoran, dan perilakunya baik baik saja.  Disarankan memberi obat cacing secara berkala empat bulan sekali. 

Setelah memberi obat cacing, biasanya berselang satu Minggu pemilik kucing memberi Vaksin kepada kucing yang ia miliki, seperti manusia vaksinasi merupakan jalan terbaik untuk melawan virus dan penyakit lainnya. Vaksin merupakan suntikan yang diberikan kepada kucing untuk membunuh virus, meningkatkan imun.

Saya sendiri memiliki pengalaman yang buruk terhadap lalainya vaksinasi terhadap kucing yang saya miliki, pada beberapa tahun lalu saya tidak melakukan vaksinasi rutin kepada kucing yang saya miliki. 

Kemudian kucing saya mengalami sakit, gejala awalnya muntah-muntah lalu nafsu makan menurun drastis selama satu hari, kemudian saya membawanya ke dokter hewan, kucing saya divonis FIV (Feline Immunodeficiency Virus) setelah cek darah. 

Dokter mengatakan bahwa harapan hidup kucing saya tinggal 5%, dengan vaksin yang tidak tertib bisa menimbulkan efek yang lebih buruk. Namun kucing saya mendapat keajaiban, ia sembuh setelah tiga minggu dirawat oleh dokter, mulai saat itu saya menjadwalkan vaksin secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun