Mohon tunggu...
Reza Maulana
Reza Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Hobby bidang Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan POP-PLUS: Kelompok Tani Setia Tani Ubah Limbah jadi Berkah

19 Juli 2023   23:34 Diperbarui: 19 Juli 2023   23:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pupuk adalah salah satu komponen penting dalam budidaya segala jenis komoditas tanaman yang banyak dibutuhkan oleh petani, termasuk didalamnya petani di Desa Sumberjambe. Desa Sumberjambe, Kecamatan Sumberjambe, dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil komoditas padi terbesar  di Kabupaten Jember. Kondisi desa yang berada dibawah kaki Gunung Raung menjadikan desa ini memiliki kondisi air yang melimpah, maka tak heran apabila padi menjadi komoditas utama di desa ini.

Permasalahan pupuk khususnya pupuk bersubsidi belakangan banyak dikeluhkan oleh petani anggota kelompok tani setia tani, hal ini sebagai buntut dari adanya peraturan terbaru  Kementerian Pertanian No. 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi Sektor Pertanian, yang salah satunya mengatur status subsidi pupuk urea dan NPK.

Merespon keresahan yang dirasakan oleh petani serta melihat potensi yang ada di Desa Sumberjambe, Tim pengabdian dari Kelompok Riset Rekayasa Agroekosistem (KeRis RA) melakukan kegiatan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Padat Plus (POP Plus).  Kegiatan pelatihan dilakukan pada Sekasa (18 Juli 2023), yang berlokasi di l Dusun Gundang, Desa Sumberjambe. Kegiatan ini sedikitnya diikuti oleh 25 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani (Setia Tani).

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Kegiatan diawali dengan melakukan focus group discussion (FGD), bersama para petani guna mengurai permasalahan dan menganalisis potensi yang ada pada lokasi sekitar. Berdasarkan hasil FGD didapatkan gulma apu-apu sebagai bahan utama hal ini dikarenakan gulma apu-apu memiliki jumlah yang melimpah dan keberadaanya dianggap dapat menghambat pertumbuhan tanaman, namun disamping itu gulma apu-apu mengandung 46,13% C-organik dan 1,8% N yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Kegiatan ini memiliki respon positif dan menunjukkan antusiasme yang baik dari anggota setia tani yang hadir dalam kegiatan ini, hal ini dikarenakan dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menyelesaikan keresahan petani yang merasakan susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi serta mengatasi gulma apu-apu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman milik petani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun