Mohon tunggu...
Maulana MisbahulFuadi
Maulana MisbahulFuadi Mohon Tunggu... Lainnya - Kenali orang dari tulisannya

Hanyalah manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Terendah

4 Juni 2020   05:42 Diperbarui: 4 Juni 2020   05:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tuliskan sebuah sajak
Terefleksikan dari sebuah hati dan benak
Yang terkontaminasi oleh kata-kata bijak
Rasanya.. ku harus berhenti sejenak
Sambil menata hati yang berserak
Sebelum semuanya hancur karena jarak

Rasanya sulit untuk bangkit
Suatu hal yang membuat pikiranku melilit
Teringat kembali, ocehan tetangga yang sangat julit
Mereka yang berpikiran sangat sempit

Aku hanya pada titik terendah
Semua hal yang ku anggap mudah
Kini menjadi sulit karena amarah
Fikiran ku pun menjadi kabur tak terarah

Memang benar hidup harus memilih
Aku pun pernah memilih, namun harus tersisih
Tersisih oleh mereka yang sangat gigih
Gigih berusaha agar terpilih

#save_moment

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun