Sejenak Mengingat Luka...
Hanya sejenak saja
hari-hari kulangkahi senja
malam hari tak bersua sirna
kata-kata indah kini menyamar hampa
hampir saja waktu ini ilusi semata.
Terdengar kisah dongeng menerjang
banyak beban mata menanggung kejang
kisah ini menusuk gelombang
membelah bahagia dan menenggelamkan tenang.
Aku tak menusuk untuk terluka
berdiri saja penuh dengan luka
memang, terlihat kepalsuan buta
tapi ini benar-benar nyata.
Ditodong angin sudah biasa
ditusuk matahari keindahan luka
dikisahkan seperti kata
hanya lewat dikisah kita.
Kita juga tahu teriris kaki
rasanya pegal tak terbaiki
dia tak bersuara dan memaki
dia diam kita tersakiti.
Aku coba menyampaikan ini pada awan
awan singgah sesaat namun ditekan
kupikir dia pendengar budiman
nyatanya, akalku menampar dipikiran.
Kekonyolan seperti ombak tak merubah apa-apa
aku tersadar setelah kukembangkan kebodohan kata
kata-kata tak menciptakan mimpi menjadi nyata
justru, Aku termakan jalur menuju celaka.
Aku ubah jalan hidup membakar habis konsep kata-kata
kupelajari bukti nyata ditemani ketekunan jiwa
tak lupa konsisten berteman erat dengan kobaran semangat yang terbuka
membimbing Aku menciptakan mimpi menjadi nyata.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!