Mohon tunggu...
Maulana lbs
Maulana lbs Mohon Tunggu... Operator - Bagian Bordir Komputer

Bekerja Sambil Menggali Ilmu. Suka Menulis Puisi sebagai Ungkapan Perasaan. Berprinsip Mandiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Terkendali Nafsu

10 November 2023   22:35 Diperbarui: 10 November 2023   22:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://portalmadura.com/

Sekejap saja hidupnya

tak lama, ditelan bumi setelahnya


Kian, merasa abadi

melupakan Sang Pencipta semesta

meninggikan diri setinggi langit

pujian demi pujian ingin ia terima

bagai air lautan yang mengalir tanpa henti


Makhluk mana lagi

jikalau bukan terakui kemuliaannya

namun sayangnya, hati yang jernih

tak lama, mengalami gerhana bulan


Tertutup kecerahan

kegelapan sumber kejahatan

melupakan posisi sebagai makhluk yang mulia

bertukar menjadi buas yang berbahaya


Hanya karena mulut yang tak menyentuh

nyawa hilang, sekejap saja

akal tak lagi bekerja

nafsu mengendalikan jiwanya

lupa dia sebagai posisinya

kata maaf, bukan untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun