Aku menempati posisi yang kurang baik,
sayang sekali berada dibawah seperti keset,
adakah sang maha kuasa memang sengaja,
memberikan posisi demikian yang bukan inginku.
Berdarah selangkangan jari jemari tubuhku,
hanya untuk mencari kebutuhan hidup,
hampir semua sisa hidup ini menuju padanya,
hanya sabar dan tekad yang menemani langkahku.
Merubah takdir bukanlah seperti membalikkan telapak tangan,
menyiksa tubuh seperti dicincang cincang,
tidak boleh mengenal rasa lelah apalagi sakit,
inilah kenyataan yang harus dilalui.
Memohon kepada siapapun tidak ada arti,
makhluk hidup bukanlah sandaran abadi,
ternyata hanya sang maha kuasa yang kekal,
seiring berjalannya hidup dialah yang membimbing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H