Kian hari hari merana,
mencari sebongkah benda yang mati,
tak kala semua berlomba lomba,
seperti acara mengejar hadiah.
Benda mati yang tidak berjalan,
menjadi sasaran pengejaran,
padahal hanya hinggap di dunia yang fana,
namun kerakusan menguasai jiwanya.
Sikut sikutan untuk merebutnya,
tali silahturahnmi putus dengan mudah,
diakui jika memiliki banyak benda ini,
dicaci bila tidak memiliki.
Dentuman dentuman terngiang,
suara keras muncul dari pemilik benda terbanyak,
menaikkan diri sendiri seperti diudara,
akal dan fikiran kosong tidak berpengaruh.
Hanya sepotongan kertas yang dibuat manusia,
munculnya bak menciptakan pertandingan,
yang paling banyak adalah sang pemenang,
mereka tidak tahu dunia setelahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H