Mohon tunggu...
Maulana lbs
Maulana lbs Mohon Tunggu... Operator - Bagian Bordir Komputer

Bekerja Sambil Menggali Ilmu. Suka Menulis Puisi sebagai Ungkapan Perasaan. Berprinsip Mandiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setetes Air

30 Oktober 2023   22:09 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetesan air lama lama membekas,

secara perlahan terlihat hasilnya,

walau terlihat lembut nan halus,

bekas tetesan yang merintih kian melukai.

Hanya berkisah sebuah air,

setetes lama lama meninggalkan luka,

menggambarkan dosa manusia,

secara perlahan lahan membesar.

Tidaklah wujud air itu berbohong,

maka tidak pula dosa itu tidak ada,

bagaimana sebuah cinta bisa muncul,

sedangkan ia tak terlihat seperti dosa.

Setetes menandakan sedikit saja,

maka jika seratus tetesan akan lebih besar,

bagaimana pula jika seperti air mancur yang terus mengguyur,

adakah yang bisa jelaskan untuk menghilangkan bekasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun