Aku mengikutimu selalu,
dari belakang agar tidak menyasar,
engkau menentukan jalan impian,
aku pun berada di jalan yang sama.
sesekali engkau melihat kebelakang,
akupun tersenyum nan bahagia,
seakan dirimu memastikan kita berdua sampai tujuan,
bagai tali yang tersambung.
Namun aku lalai,
aku tergoda dengan wujud nafsu dipinggiran,
kuhentikan mengikutimu,
lalu berbelok menyamping.
Saat engkau telah tiba,
bahagianya dirimu,
seketika melihat kebelakang,
ternyata aku kehilangan jejak impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H