Bagai bak sang makhluk yang merasa paling sempurna,
selalu berangan angan memiliki segalanya,
jalan berliku liku bagai hidup,
akan sama kita lalui.
Aku bersuara dan bisa meniru apa saja,
sama halnya seperti diriku,
dirimu juga menyerupainya,
bak tali yang terhubung dan menyatu.
Engkau tak perlu tahu siapa aku,
karena tanah sudah menjelaskan,
Kemanapun engkau berada,
 dia akan selalu berada dibawahmu.
Walaupun pergi menjauh,
tanah seraya berkata sesuatu,
''tidaklah pernah lepas,
dirimu dan diriku ini untuk engkau hindari.''
Tersadarlah makhluk hidup itu,
lalu dengan penuh kesedihan,
meratapi dirinya dan berkata,
''Oh ternyata wujudku hanyalah tanah yang buruk,
mengapa kesombonganku membuatku buta,.''
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H