Rumah Sampah adalah tempat penampungan sampah yang mendatangkan manfaat besar bagi manusia, "Awi Haur Koneng" itulah nama yang kerap di kenal di salah satu daerah di Kuningan, tepatnya di Kelurahan Awirarangan di Rt 04 Rw 06 di samping jalan baru.Â
Tempat ini adalah tempat pembuangan sampah yang dikelola oleh masyarakat Awirarangan untuk menjaga lingkungannya agar tetap bersih dari sampah dan sebagai wujud pelestarian lingkungan yang bebas dari sampah.Â
Indra Lesmana selaku ketua TPS dan 4 pekerja lainnya dengan SK kelurahan dan tanah dari Pemda bersama-sama menjalankan Tempat Pembungan Sampah Kelompok Mandiri Awi Haur Koneng Awirarangan ini.
Indra menuturkan bahwa untuk menjadi pekerja di TPS tersebut tidak diperlukan kriteria khusus, melainkan jika ada kemauan dan kesadaran terhadap lingkungan sudah bisa menjadi bagian darinya.Â
Selain itu dengan menggunakan pelindung diri seperti masker, sarung tangan dan sepatu pelindung, para pekerja dengan sistem keliling setiap hari dari jam 6 - 8 pagi mereka mengumpulkan sampah dari masyarakat dan memilahnya.Â
Karyawan yang bekerja disini rata rata bisa bertahan 5 sampai 6 tahun dengan gaji yang cukup sebagai value yang didapat mereka dari sebulan bekerja.
Dari hasil observasi kami di TPS Awi Haur Koneng ini ada 2 jenis sampah yang diolah yaitu sampah organik seperti pakan hewan, bekas nasi, sampah dapur, dan sampah anorganik seperti botol, kaleng, besi, kaca, seng, plastik, dan kertas.Â
Setelah semua sampah terkumpul, sampah melewati beberapa proses hingga dikirimkan kembali ke perusahaan pabrik pembeli sampah lainnya, prosesnya yaitu ketika sampah masuk ke tempat penampungan di cek isi sampahnya dan dipilah mana yang organik dan anorganik.
Selanjutnys sampah ditimbang dan disimpan sebagian sebagai stok di gudang, sebgaian sampah dipilah lagi lebih detail lalu di-packing untuk dikirim ke pabrik pembeli sampah lainnya.
Biasanya untuk pengiriman itu sekali dalam seminggu dan jika terdapat sampah tidak layak jual maka akan dikirim ke tempat pembuangan akhir.Â
Itulah proses yang dilakukan oleh para pekerja di Awi Haur Koneng yang sampai saat ini masih berjalan dan menjadi satu usaha yang menghasilkan.
Di tempat penampungan sampah ini Indra Lesmana selaku ketua dan para pekerjanya mengharapkan kesadaran masyarakat yang lebih ditingkatkan lagi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, selain itu campur tangan masyarakat juga sangat diperlukan demi kemajuan TPS ini.Â
Indra Lesmana juga mengaharapkan fasilitas yang memadai agar kegiatan dan proses pemilahan sampah bisa berjalan lebih baik lagi karena jumlah sampah yang terus bertambah dari 10 RT di Awirarangan.Â
Banyak dari masyarakat yang mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini karena bagi sebagian masyarakat memang perlu diadakan, supaya lingkungan terjaga dan sampah atau limbah dari masyarakat bisa terorganisir dengan baik dan benar.
Dari Awi Haur Koneng kami mendapatkan banyak pengalaman, ilmu baru akan pentingnya menjaga lingkungan, mengolah dan mengelola sampah sehingga bisa menghasilkan pundi rupiah dan salah satu wujud kesadaran akan lingkungan sekitar khususnya dalam sektor kebersihan.Â
Ini merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi karena menjadi seorang pekerja di tempat penampungan sampah itu tidak hanya membutuhkan keahlian dan tenaga.
Itu melainkan kesadaran diri terhadap lingkungan pun perlu dibutuhkan karena jika kurang kesadaran akan kebersihan lingkungan tidak akan tercipta lingkungan yang bersih dan indah.Â
Semoga dengan adanya TPS di tiap daerah bisa membantu mengurangi populasi sampah di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
JAGA LINGKUNGAN, UBAH SAMPAH JADI RUPIAH, KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI...!
Dosen Pengampu mata kuliah PLH: Puji Nursholeha Al Maghfiroh, S.Si., M.Pd
Penyusun: Siti Komalasari, Iyang Nur Aisyah, Novera Nursalimah, Sri Rahmawati, Ridwan Almi, Maulana Iqbal Lubabun Najib.(Mahasiswa PGSD 6 B STKIP Muhammadiyah Kuningan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI