Mohon tunggu...
Maulana Helmi
Maulana Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Sound Horeg di Karnaval Kabupaten Malang

5 Maret 2024   20:42 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

beberapa tahun belakangan ini, sound horeg sangat populer di kalangan masyarakat khususnya kabupaten malang.

beberapa hari besar seperti hari 17 Agustus, bersih desa dan hari raya idul fitri, menjadi ajang festival adu sound horeg di Jawa Timur khususnya di kabupaten malang

sudah menjadi tradisi masyarakat kabupaten malang dengan adanya karnaval di desa-desa seperti ini, hal ini banyak mengundang problematika dan masalah.

meskipun demikian banyak yang tampaknya lebih mendukung daripada menentang fenomena sound horeg ini

terbukti antusiasme masyarakat yang selalu memadati acara karnaval seperti ini, contohnya di karnaval pesona gondanglegi, yang banyak memikat pengunjung dari luar kota

banyak juga masyarakat yang menentang dengan adanya karnaval sound horeg ini.

 tak hanya merusak telinga, sound horeg juga banyak yang merontokkan genteng dan memecahkan kaca rumah warga serta berbagai fasilitas umum lainnya

memang kerugian seperti ini biasanya di tanggung oleh panitia, akan tetapi banyak juga warga yang mengelu akibat acara seperti ini

Rizal, salah satu warga desa Klepu Sumbermanjing wetan mengaku sangat terganggu dengan acara ini, genteng di rumahnya rontok sebagian, akibat suara yang di timbulkan oleh sound system yang lewat didepan rumahnya. tegasnya (05-03-2024)

tak hanya itu suara sound system membuat dia dan anak istrinya tidak bisa tidur karena acara karnaval tersebut biasanya 24 jam non stop

biasanya juga dibarengi dengan penari wanita yang berjoget cukup vulgar, hal tersebut tidak etis jika dilihat oleh banyak orang terutama anak-anak yang belum dewasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun