Inovasi yang diperkenalkan oleh Niklas Pallast dan timnya melalui basis data relasional berbasis cloud menawarkan perubahan yang signifikan dalam dunia penelitian praklinis. Sistem ini tidak hanya mempermudah pengelolaan data, tetapi juga meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kolaborasi antarpeneliti. Dengan lebih dari 1.033 uji coba yang dikelola dalam satu sistem selama 10 bulan (Pallast et al., 2018), jelas bahwa teknologi ini mampu menangani kompleksitas data yang besar dengan cara yang tidak bisa ditawarkan oleh metode tradisional.
Di masa depan, adopsi teknologi serupa akan menjadi krusial bagi laboratorium yang ingin tetap kompetitif dan mematuhi standar internasional seperti GLP dan prinsip FAIR. Teknologi ini juga menjadi landasan penting bagi pengembangan lebih lanjut dalam bidang big data dan bioinformatika, terutama dalam penelitian yang melibatkan hewan dan data multimodal. Pada akhirnya, implementasi sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung kualitas dan validitas hasil penelitian yang lebih baik, membawa kita lebih dekat pada era sains berbasis data yang lebih maju dan terpadu.
Referensi
Pallast, N., Wieters, F., Nill, M., Fink, G. R., & Aswendt, M. (2018). Cloud-based relational database for multimodal animal data. Database, 2018, Article ID bay124. https://doi.org/10.1093/database/bay124Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H