Mohon tunggu...
Maulana Haekal Noval Akbar
Maulana Haekal Noval Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi utama saya adalah pemrograman dan coding. Saya menikmati tantangan dalam menyelesaikan proyek-proyek coding, belajar teknologi baru, serta berpartisipasi dalam proyek open source. Selain itu, saya tertarik untuk mengeksplorasi berbagai aspek dalam pengembangan perangkat lunak, termasuk pengembangan aplikasi pribadi, pembelajaran teknologi terbaru, dan pemecahan masalah algoritmik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metode Agile: Solusi atau Tantangan untuk Pengembang Perangkat Lunak

11 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 11 Oktober 2024   14:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dari temuan yang disampaikan oleh Venkatesh et al. (2020), jelas bahwa metode agile menawarkan solusi yang signifikan dalam mengurangi kelelahan kerja pengembang perangkat lunak, tetapi manfaat ini sangat bergantung pada keterampilan organisasi individu. Penggunaan agile yang lebih intensif mampu memperjelas peran dan mengurangi konflik, yang berkontribusi besar pada peningkatan kesejahteraan kerja. Namun, perusahaan perlu menyadari bahwa adopsi agile saja tidak cukup; perlu ada investasi dalam pelatihan keterampilan interpersonal dan manajemen tim untuk memastikan bahwa pengembang dapat bekerja secara efektif dalam lingkungan yang sangat kolaboratif dan dinamis ini.

Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari semua stakeholder, termasuk pelanggan, dalam setiap tahap pengembangan. Interaksi rutin antara pengembang, manajer proyek, dan pelanggan tidak hanya memperbaiki kualitas produk, tetapi juga mengurangi potensi konflik peran yang sering kali menjadi sumber utama kelelahan. Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran pelanggan dalam tim agile dapat menurunkan konflik peran sebesar 18%, yang sangat krusial untuk keberhasilan proyek.

Secara keseluruhan, penerapan metode agile bukanlah hanya soal peningkatan kecepatan atau fleksibilitas teknis, tetapi juga soal membangun fondasi komunikasi dan kolaborasi yang kuat dalam tim. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, agile dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif bagi pengembang perangkat lunak.

Referensi

Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., Chan, F. K. Y., Hoehle, H., & Spohrer, K. (2020). How agile software development methods reduce work exhaustion: Insights on role perceptions and organizational skills. Information Systems Journal, 30(4), 733–761. https://doi.org/10.1111/isj.12282

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun