Pada saat yang sama, penting untuk diakui bahwa ada juga ITPM yang meninggalkan pekerjaan mereka karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan peran yang menantang ini. Ketidakmampuan untuk menegosiasikan identitas peran baru di tengah ketegangan antara dua struktur tata kelola yang berbeda mengakibatkan tingkat turnover yang tinggi di kalangan ITPM. Data dari Mueller et al. (2024) menunjukkan bahwa lebih dari 30% ITPM yang diwawancarai merasa bahwa peran mereka telah berubah menjadi lebih seperti "koordinator" atau "fasilitator" yang tidak memiliki otoritas formal yang jelas, dan ini berdampak negatif pada kepuasan kerja dan motivasi mereka.
###
Â
Dalam menghadapi ketegangan identitas peran yang muncul dalam pengembangan sistem informasi yang gesit, Information Technology Project Manager (ITPM) berada dalam posisi yang tidak nyaman tetapi penting. Mereka memainkan peran kunci sebagai penghubung antara struktur tata kelola tradisional dan pendekatan gesit, yang sangat penting untuk kesuksesan transformasi digital.Â
Namun, agar peran ini tetap relevan dan efektif, organisasi perlu mengakui tantangan unik yang dihadapi oleh ITPM dan menyediakan dukungan yang memadai untuk membantu mereka menavigasi peran yang kompleks ini. Salah satu cara untuk mengurangi ketegangan ini adalah dengan mendefinisikan ulang peran ITPM secara lebih jelas dalam konteks tim gesit, serta memberikan pelatihan yang tepat untuk mengembangkan keterampilan baru yang diperlukan dalam lingkungan kerja yang gesit dan otonom.
Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan adaptasi ITPM terhadap peran baru mereka tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis atau manajerial, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan dinamika identitas yang berkembang. Organisasi harus mempertimbangkan untuk mendukung ITPM melalui program pelatihan dan pengembangan yang menekankan keterampilan interpersonal, seperti empati dan komunikasi, yang sangat penting dalam lingkungan kerja yang gesit. Hanya dengan demikian ITPM dapat sepenuhnya berkontribusi pada keberhasilan tim gesit dan, pada akhirnya, pada transformasi digital yang lebih luas.
Dengan memahami dan menangani ketegangan identitas ini, organisasi tidak hanya dapat menjaga ITPM yang berharga tetap termotivasi dan terlibat, tetapi juga memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan keahlian mereka untuk mendorong inovasi dan keberhasilan proyek di era digital yang dinamis ini.
Referensi
Mueller, L., Albrecht, G., Toutaoui, J., Benlian, A., & Cram, W. A. (2024). Navigating role identity tensions --- IT project managers' identity work in agile information systems development. European Journal of Information Systems. https://doi.org/10.1080/0960085X.2024.2371813Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H