Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi  populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dariluar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Resiko Bencana Alam
Resiko bencana ditentukan oleh tiga faktor utama: ancaman atau bahaya (hazard), kerentanan (vulnerability), dan kapasitas (capacity).
- Ancaman atau bahaya mengacu pada potensi terjadinya bencana, seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran. Kerentanan merujuk pada tingkat keterpaparan dan ketidakmampuan suatu komunitas atau wilayah dalam menghadapi bencana. Kapasitas adalah kemampuan individu, masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya untuk merencanakan, merespons, dan memulihkan diri dari dampak bencana.
- Untuk mengurangi resiko bencana, strategi yang efektif adalah dengan meningkatkan kapasitas dan mengurangi tingkat kerentanan. Meningkatkan kapasitas melibatkan upaya untuk memperkuat pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dimiliki oleh individu dan komunitas dalam menghadapi bencana. Ini termasuk pengembangan sistem peringatan dini, pelatihan dalam kesiapsiagaan bencana, serta pembangunan infrastruktur yang tahan bencana.
- Di sisi lain, mengurangi kerentanan melibatkan upaya untuk mengurangi faktor-faktor yang membuat suatu komunitas rentan terhadap bencana. Ini bisa berupa pengurangan kemiskinan, peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang aman dan tahan bencana. Dengan mengurangi tingkat kerentanan, komunitas dapat menjadi lebih tangguh dan mampu bertahan lebih baik ketika bencana terjadi.
Secara keseluruhan, kombinasi dari meningkatkan kapasitas dan mengurangi tingkat kerentanan merupakan strategi yang efektif dalam mengurangi resiko bencana. Dengan cara ini, komunitas dapat menjadi lebih siap dan lebih mampu menghadapi tantangan yang timbul akibat bencana alam atau antropogenik.
Jenis-jenis Bencana Alam
Bencana alam adalah peristiwa atau kejadian alam yang tidak terduga dan dapat menyebabkan kerusakan, kehilangan nyawa, serta dampak negatif lainnya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Di antara berbagai jenis bencana alam, termasuk:
a. Gempa bumi: Getaran atau goncangan yang disebabkan oleh pelepasan energi di kerak bumi, sering kali menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan dan infrastruktur serta potensi kehilangan nyawa.
b. Tsunami: Gelombang raksasa di laut yang dipicu oleh peristiwa seperti gempa bumi, letusan gunung bawah laut, atau longsor laut yang dapat menyapu pantai dan daerah pesisir dengan kekuatan yang menghancurkan.
c. Gunung meletus: Proses keluarnya material panas, abu, gas, dan batuan dari kawah gunung api yang dapat merusak lingkungan sekitarnya dan mengancam keselamatan penduduk di sekitarnya.
d. Banjir: Luapan air yang berlebihan dari sungai, danau, atau laut yang dapat menyebabkan kerusakan pada pemukiman, pertanian, dan infrastruktur serta mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda.
e. Kekeringan: Kondisi cuaca yang panjang dan berkepanjangan tanpa hujan yang cukup, menyebabkan kekurangan air untuk keperluan pertanian, pemukiman, dan industri, yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan menyebabkan kelaparan.
f. Kebakaran Hutan dan Lahan: Api yang tidak terkendali yang menyebar di hutan atau lahan kering yang dapat merusak ekosistem, hutan, lahan pertanian, serta menyebabkan kerusakan lingkungan dan polusi udara.
g. Angin topan: Badai tropis dengan angin kencang dan hujan deras yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan, infrastruktur, dan wilayah pesisir serta memicu banjir.
h. Tanah longsor: Gerakan tiba-tiba dan cepat dari tanah, batuan, atau material longgar lainnya dari lereng yang dapat merusak pemukiman, infrastruktur, dan tanaman serta menimbulkan ancaman bagi keselamatan manusia.
No
Pertanyaan
Responden
1
2
3
1
Potensi Bencana
Kebakaran
Kebakaran
Banjir
2
Sebelum Bencana
Kalo untuk sebelum bencana dirumah sudah melakukan antipiasi seperti mengamankan dokumen-dokumen penting.
Mengamankan dokumen penting dan dijadikan satu serta di tempatkan di tempat yang mudah di jangkau
Tidak ada
3
Pada Saat Bencana
Yang utama menyelamtkan diri dulu jika masih sempat menyelamatkan dokumen-dokumen penting
Melarikan diri
Mengamankan barang barang serta dokumen-dokumen penting
4
Pasca Bencana
Mungkin lebih menyiapkan diri sebelum kebakarannya terjadi lagi
-
Membersihkan tanah yang masuk kedalam rumah saat terjadinya banjir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H