Mohon tunggu...
Maulana Danang
Maulana Danang Mohon Tunggu... -

blogger newbie yang sdng mncoba melihat permasalahan negara dari sudut pandang yg lebih kritis

Selanjutnya

Tutup

Money

3 Rencana Pemerintah untuk Indonesia Nyala 100%

6 November 2016   20:49 Diperbarui: 7 November 2016   09:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jatim TIMES

12 ribu desa di Indonesia belum teraliri listrik

7,3 juta keluarga Indonesia belum menikmati aliran listrik

Rasio Pemerataan Listrik Indonesia Paling Rendah Se-ASEAN

Membaca dua angka statistik di atas, saya ingin langsung mengelus dada. Bagaimana bisa masih sebanyak ini masyarakat Indonesia yang belum teraliri listrik? Saat ini, rasio elektrifikasi nasional baru mencapai angka 87%. Padahal perlu diingat bahwa mendapatkan pasokan listrik itu adalah hak setiap warga negara Indonesia. Pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi hak warga ini, tidak bisa ditawar. Mengutip perkataan Menteri ESDM Sudirman Said, listrik adalah kebutuhan dasar manusia modern.

Fakta lain yang baru saya ketahui tentang penyediaan listrik Indonesia adalah negara kita memiliki rasio elektrifikasi yang terendah se-ASEAN.  Indonesia sudah 70 tahun merdeka, tapi masih ada masyarakat yang  belum pernah sehari pun menikmati terangnya lampu hingga asyiknya menonton televisi. Ini adalah sebuah masalah yang besar. Pertanyaan pun muncul, sudah adakah jawaban dari pemerintah untuk menjawab masalah besar ini? Saya melihat ada 3 program pemerintah yang memiliki potensi besar untuk membantu mengatasi masalah kurangnya pasokan listrik di Indonesia. Berikut adalah penjabaran 3 program ini:

1. Program pemasokan listrik 35.000 MW Tahun 2019

Ketika Jokowi mulai menjabat sebagai Presiden di tahun 2014, ia memiliki visi untuk menambah pasokan listrik sebesar 35.000 MW di tahun 2019. Visi 35.000 MW ini mulai dikembangkan setelah terindikasi ada kemungkinan krisis listrik dapat terjadi 3 hingga 4 tahun ke depan.

 Walaupun sampai saat ini kabarnya belum 1% dari target pun tercapai, pemerintah masih terus menggenjot pembangunan pembangkit-pembangkit listrik di seluruh Indonesia untuk mewujudkan visi ini. Tender-tender proyek pembangkit pun terus dilakukan. Beberapa pembangkit terkenal yang akan dibangun melalui proses pelelangan untuk membantu memenuhi visi ini adalah: PLTU Jambi, PLTGU Jawa 1, PLTU Bangka 1, PLTGU Riau, dan masih banyak proyek lainnya.

Menurut saya, program ini cukup ambisius. Apakah target bisa terpenuhi sesuai deadline pun masih menjadi pertanyaan besar. Tapi saya kira, dengan proses tender yang objektif dan pemilihan pemenang tender yang memang memiliki kapabilitas paling mumpuni, pencapaian pasokan listrik masih berpotensi untuk semakin dekat ke angka 35.000 MW di 2019. Lebih baik terus bekerja dibandingkan berhenti karena pesimis meraih tujuan, bukan?

2. Pengembangan energi terbarukan

Nah, apakah Anda tahu bahwa banyak sumber energi terbarukan yang berlimpah tersimpan di tanah air? Menangkap potensi ini, Kementerian ESDM mengadakan Program Indonesia Terang (PIT) yang bertujuan untuk membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan untuk desa-desa yang belum mendapat pasokan listrik. Ya, pengembangan pembangkit menggunakan energi terbarukan juga dilihat sebagai solusi untuk mengatasi isu elektifikasi di Indonesia yang belum mencapai 100%.

Untuk mendukung Program Indonesia Terang, Kementerian ESDM juga mengeluarkan program Patriot Energi. Patriot Energi adalah gerakan pengiriman lulusan-lulusan universitas terbaik Indonesia ke daerah-daerah tertinggal dan terpencil di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan membantu pembangunan pembangkit energi terbarukan di daerah-daerah tersebut. Saya sangat berharap sinergi antara dua program ini bisa memaksimalkan potensi energi terbarukan dalam rangka peningkatan pemasokan listrik di Indonesia.

3. Rencana pembentukan holding BUMN di sektor energi

Pembuatan holding menjadi salah satu rencana program yang sedang digodok secara serius di Kementerian BUMN. Konsep holding ini pada dasarnya ingin menyatukan beberapa perusahaan BUMN yang bergerak di sektor yang sama ke dalam satu perusahaan induk. Penyatuan ini dianggap bisa mengatasi beberapa masalah di BUMN seperti investasi ganda atau inefisiensi kerja BUMN di sektor kerja yang sama. Salah satu sektor BUMN yang akan dibuat holdingnya adalah sektor energi.

Lantas, kenapa holding BUMN di sektor energi ini bisa membantu peningkatan pasokan listrik? Pembentukan holding ini dianggap bisa meningkatkan efisiensi dan dampaknya akan menurunkan biaya produksi listrik ke seluruh Indonesia jadi lebih murah.  Masuknya PLN jadi anggota holding energi ini juga akan mempermudah PLN mendapatkan pasokan bahan bakar minyak yang dibutuhkan untuk memproduksi listrik.

Itu dia tiga rencana program pemerintah yang saya kira memiliki potensi besar untuk menjawab masalah kekurangan listrik di Indonesia. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo Listrik yang cukup adalah kunci bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”. Maka dari itu, ayo terus awasi perkembangan rencana-rencana pemerintah ini dan dukung program-program pemerintah untuk meningkatkan pasokan listrik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun