Lain Indonesia, lain pula Jepang. Di Indonesia  sangat banyak membutuhkan lapangan pekerjaan. Bahkan karena susahnya mencari pekerjaan banyak warga Indonesia menjadi pekerja atau TKI di negeri orang. Disaat mengalami krisis lapangan pekerjaan, pemerintah justru mempermudah pengurusan izin bagi warga negara asing untuk bekerja di Indonesia.
Sementara Jepang sedang mengalami krisis tenaga kerja.menyusutnya angka populasi di negara Miyabi tersebut membuat Jepang dilanda krisis tenaga kerja. Meski bukan untuk yang pertama kalinya . krisis ini merupakan yang paling buruk dalam kurun waktu 25 tahun.
Para pakar ekomoni Jepang sering mengajukan usulan kepada perdana Menteri Shinzo Abe untuk mempermudah atau melonggarkan aturan terkait imigrasi dengan membuka jalan bagi tenaga kerja asing agar lebih mudah datang ke Jepang untk bekaerja.
Usulan dari para pakar ekonomi tersebut ditolak, ternyata pemerintah Jepang punya solusi lain terhadap krisis tenaga kerja, negeri sakura tersebut akan menggunakan kecerdasan robot dan tenaga kerja perempuan yang sudah berumur. Tentunya ini sangat disayangkan oleh para pekerja asing asal Indonesia yang ingin bekerja di Jepang namun terkendala aturan imigrasi yang ketat.
Jepang merupakan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia. Jepang memiliki alasan sendiri mengapa negaranya sangat tegas dalam membuat aturan mempekerjakan tenaga asing dinegaranya. Hal tersebut untuk menekan masalah sosial dan kriminalitas.
Meskipun terbilang ketat dalam urusan imigrasi, nyatanya banyak orang Indonesia yang bekerja di Jepang baik sebagai tenaga ahli ataupun tenaga buruh. Jadi bukan hal yang mustahil bagi warga Indonesia yang memiliki keinginan bekerja di Jepang. Selagi ada usaha pasti ada  jalan.
Selain sebagai tenaga kerja di Jepang. Banyak juga warga negara Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Jepang. Baik beasiswa dari pemerintah Jepang, dari pihak swasta, ataupun dari pemerintah Indonesia sendiri. Namun yang disayangkan dari sekian banyaknya warga yang mendapat kesempatan beasiswa kuliah di Jepang, justru setelah lulus mereka melanjutkan bekerja di Jepang. Mereka kebanyakan beralasan karena jika pulang ke Indonesia Ilmu dan pikiranya tidak dihargai pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H