Kebersihan lingkungan merupakan unsur fundamental dalam ilmu kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Lingkungan yang bersih tidak hanya mencegah penyakit tetapi juga meningkatkan kualitas hidup, memberikan rasa aman, dan kenyamanan bagi masyarakat. Seperti yang ditegaskan oleh Lastriyah (2011), "Kebersihan lingkungan adalah aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan fondasi dalam pencegahan penyakit." Kebersihan lingkungan adalah cerminan dari kesadaran individu akan pentingnya menjaga kesehatan, yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan tentang kebersihan lingkungan harus dimulai sejak usia dini. Anak-anak, sebagai generasi penerus, memiliki peran krusial dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Mengajarkan kebiasaan baik sejak dini tidak hanya membantu mereka memahami pentingnya lingkungan yang bersih tetapi juga membentuk perilaku positif yang akan terus mereka bawa hingga dewasa. Dalam buku "A Clean Environment and a Healthy Me" dijelaskan beberapa aspek penting yang harus diajarkan kepada anak-anak terkait kebersihan lingkungan, termasuk mendeskripsikan lingkungan yang bersih dan sehat, memahami bagaimana kuman menyebabkan penyakit, mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik, menjaga keamanan pasokan makanan dan air, membuang sampah dengan benar, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dari semua ini, jelas bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup.
Manfaat dari menjaga kebersihan lingkungan tidak bisa diabaikan. Lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan kenyamanan dan keamanan, tetapi juga mendukung aktivitas sehari-hari menjadi lebih tenang dan produktif. Beberapa manfaat utama dari kebersihan lingkungan meliputi:
- Lingkungan yang bersih dan nyaman.
- Bebas dari polusi yang merugikan.
- Peningkatan kenyamanan dalam beraktivitas.
- Pencegahan dan penghindaran dari berbagai penyakit.
- Menghindari hama yang dapat menimbulkan gangguan.
Lingkungan yang bersih berarti bebas dari segala bentuk kotoran dan penyakit yang dapat merugikan berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan adalah upaya vital dalam memastikan kesehatan masyarakat dan mempertahankan kualitas hidup yang baik. Ini menjadi semakin penting di area publik seperti tempat wisata, yang mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap kebersihan.
Tempat wisata, sebagai ruang publik yang sering dikunjungi, memerlukan perhatian khusus dalam hal kebersihan. Sebagai tempat di mana masyarakat mencari hiburan dan ketenangan, kebersihan menjadi aspek yang sangat krusial. Namun, bagaimana jika tempat tersebut tidak terawat dan penuh dengan sampah? Tentu saja, hal ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga mengubah tempat wisata yang seharusnya menjadi destinasi yang menarik, menjadi area yang tidak menyenangkan dan tidak layak dikunjungi. Ketika tempat wisata berada di tepi pantai, masalah ini dapat diperburuk oleh arus pasang dan surut air laut yang membawa sampah kembali ke perairan, mengakibatkan akumulasi sampah di tengah laut.
Tantangan kebersihan tersebut masih menjadi masalah serius di Pantai Ulee Lheue Banda Aceh. Faktor-faktor seperti kurangnya fasilitas tempat sampah, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, serta lemahnya penegakan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah menyebabkan akumulasi sampah di pantai. Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan pengunjung tetapi juga merusak ekosistem laut. Sampah plastik, khususnya, dapat mencemari perairan dan membahayakan kehidupan satwa laut.
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menangani masalah kebersihan di Pantai Ulee Lheue. Pada tahun 2016 dan 2022, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Banda Aceh memprakarsai program pembersihan pantai, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar dan komunitas lokal. Kegiatan ini dilakukan secara berkala untuk menjaga kebersihan pantai dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, aksi serupa juga dilakukan oleh warga setempat dan komunitas di Banda Aceh, dengan dukungan Disbudpar Kota Banda Aceh dan Kementerian Pariwisata. Pada awal tahun 2023, organisasi lingkungan seperti Tim Bank Sampah Universitas Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan Dishub Aceh turut serta dalam membersihkan sampah di Pelabuhan Ulee Lheue hingga ke area pesisir, dengan fokus khusus pada pengelolaan sampah plastik yang mencemari laut dan merusak ekosistem.
 Selain upaya tersebut, Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah juga menjadi landasan hukum dalam pengelolaan sampah di kawasan ini. Peraturan ini mengatur mekanisme pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis serta mencegah dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Namun, pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan, seperti yang diungkapkan oleh Walhi Aceh, yang menyebutkan bahwa penerapan Qanun ini sering kali bersifat sporadis dan tidak konsisten.
Mengacu pada peraturan ini, pemerintah sudah memiliki landasan hukum yang kuat untuk mengelola sampah, termasuk di kawasan wisata seperti Pantai Ulee Lheue. Tantangannya sekarang adalah memastikan implementasi yang efektif dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta dukungan dari sektor swasta dalam menjaga kebersihan lingkungan. Implementasi yang lebih tegas terhadap Qanun No. 5 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup mungkin dapat menjadi solusi permasalahan ini. Penerapan peraturan ini di kawasan wisata harus ditingkatkan, khususnya untuk memastikan bahwa kebersihan tetap terjaga dan ada sanksi yang tegas bagi pelanggar.
Pemerintah dapat memperkenalkan program-program inovatif seperti "Adopt a Beach" di mana perusahaan lokal atau komunitas bertanggung jawab secara rutin menjaga kebersihan pantai. Selain itu, pemerintah perlu menyediakan lebih banyak prasarana pembuangan sampah dan secara rutin mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Program pembersihan pantai juga dapat diintegrasikan dengan kegiatan PON 2024, yang akan menarik ribuan pengunjung ke Banda Aceh. Dengan menjaga kebersihan pantai, Ulee Lheue dapat menjadi daya tarik tersendiri, meningkatkan kenyamanan wisatawan, dan memberikan kesan positif yang berkelanjutan.
Kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan pantai seperti Ulee Lheue tidak hanya berdampak pada kesehatan lingkungan tetapi juga pada peningkatan pariwisata. Wisatawan akan lebih tertarik untuk mengunjungi dan kembali ke tempat yang bersih dan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan ekonomi daerah dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Sebagai penutup, perlu diingat bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan wisatawan, kita dapat memastikan bahwa Pantai Ulee Lheue tetap menjadi destinasi yang indah dan layak dikunjungi. Sebagai masyarakat Aceh, marilah kita lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan kita, karena hanya dengan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat menjaga warisan alam ini untuk generasi mendatang.
Maulana Alhamdi Stivani | Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat -- Fakultas Kedokteran -- Universitas Syiah Kuala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H