Eksplorasi Nusantara: Meniti Jejak Perjalanan 128 Hari Berkelana di Kota Daeng

"Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya!"

Halo! Saya Maulana Anwar Sidik, mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Saya ingin membagikan sebuah perjalanan singkat yang sangat istimewa dan "menyakitkan". 

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) dalam kerangka Kampus Merdeka, merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri yang dilakukan antarklaster pulau dan sudah berjalan selama 4 angkatan.  

Kesempatan untuk mengikuti program ini merupakan salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup saya. Program ini membuka pintu bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi keragaman budaya nusantara, memperluas wawasan kebangsaan, dan mempererat persatuan di antara sesama mahasiswa dari berbagai penjuru negeri. Sebagai bagian dari PMM, kami diberikan kesempatan untuk menempuh studi di luar kampus asal selama satu semester. 

Universitas Negeri Makassar menjadi perguruan tinggi penerima yang saya pilih. Lebih jauh lagi, saya berkesempatan menjadi seorang Kepala Suku dari mahasiswa inbound Universitas Negeri Makassar. 

Penjemputan / sumber: dokumentasi pribadi

Perjalanan ini dimulai pada tanggal 26 Januari 2024. Hari pertama menginjakkan kaki di Makassar, tepatnya di Bandara Internasional Sultan Hassanuddin. Bersama dengan teman-teman dari Universitas Negeri Padang, kami disambut dengan hangat dan dijemput dengan transportasi yang sudah disediakan oleh pihak kampus, kemudian diantar menuju tempat tinggal yang sudah diakomodasikan yaitu Asrama Gunung Sari dan Hotel La Macca. 

Salah satu aspek yang menarik dari program ini adalah dengan adanya kerangka Modul Nusantara yang diintegrasikan ke dalam kegiatan akademik mahasiswa pertukaran. Modul nusantara merupakan bagian dari kegiatan akademik mahasiswa yang berfokus pada eksplorasi kehidupan sosial dan kebudayaan dari wilayah setempat. 

Selain itu, tentunya saja juga berkuliah sebagaimana mestinya dengan mengambil berbagai mata kuliah yang tidak hanya menambah pengetahuan akademis, tetapi juga memberikan perspektif baru. Dosen dan mahasiswa di sini sangat ramah dan terbuka, mereka membantu kami beradaptasi dengan cepat.  

Penyambutan / sumber: dokumentasi pribadi

Pada tanggal 23 Februari 2024, diadakan acara penyambutan mahasiswa inbound. Meskipun acara ini diselenggarakan cukup jauh dari waktu awal kedatangan, antusias dari mahasiswa tetap tinggi dan kami sangat senang dengan adanya acara ini. Acara tersebut dibuka dengan Tari Mabella, sebuah tarian tradisional Makassar yang melambangkan penghormatan dan sambutan hangat kepada tamu. 

Setelah pembukaan yang memukau, rangkaian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Husain Syam, M.TP., IPU., Asean Eng. selaku rektor Universitas Negeri Makassar. Dilanjutkan dengan penyematan tanda pengenal sebagai bentuk simbolis penerimaan mahasiswa inbound dari luar pulau yang berjumlah 166 mahasiswa dari 67 perguruan tinggi pengirim yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. 

Tidak hanya budaya Makassar, tetapi saya juga berkesempatan bertemu dengan mahasiswa dari berbagai daerah lainnya. Kami sering berbagi cerita tentang tradisi, bahasa, dan kebiasaan masing-masing. Dari sini, saya menyadari betapa kayanya warisan budaya Indonesia dan betapa pentingnya menjaga serta melestarikannya. 

Program ini juga mengajarkan kami tentang arti penting persatuan dalam keberagaman. Berada jauh dari rumah dan berinteraksi dengan teman-teman baru yang memiliki latar belakang berbeda, membuat kami lebih menghargai perbedaan. Kami belajar untuk saling menghormati, bekerja sama, dan menjalin persahabatan yang erat. 

Pengalaman ini menguatkan keyakinan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus dirangkul untuk membangun bangsa yang lebih solid dan harmonis. Selama masa pertukaran, banyak momen berharga yang tercipta. 

Kami melakukan eksplorasi tempat-tempat wisata di Makassar, seperti mengunjungi Benteng Rotterdam, Taman Nasional Bantimurung, Kampung Adat Ammatoa Kajang, hingga eksplorasi Tana Toraja dan masih banyak lagi yang semuanya terintegrasi dalam kerangka modul nusantara. Setiap momen tersebut meninggalkan kesan mendalam dan menjadi kenangan yang akan saya bawa seumur hidup.

Festival Budaya / sumber: dokumentasi pribadi

Akhir cerita, tibalah kami pada hari yang sangat dinantikan, 30 Mei 2024, hari di mana diadakan acara festival budaya sekaligus pelepasan mahasiswa inbound yang penuh haru dan rasa bangga. Acara ini merupakan acara puncak sekaligus sebagai pelepasan mahasiswa inbound yang berlangsung di Ballroom Teater Lantai 3 Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar. Kami semua mengenakan pakaian adat dari daerah asal masing-masing untuk merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia. 

Inti dari acara ini adalah ketika dilakukannya pelepasan tanda pengenal dari Kepala Suku sebagai bentuk simbolik bahwa kami telah selesai menjalankan program pertukaran ini. Acara dilanjutkan dengan penampilan kesenian dan kebudayaan daerah masing-masing dari setiap provinsi. 

Kemudian, ditutup dengan suguhan video kompilasi momen-momen berharga selama masa pertukaran, mulai dari kegiatan akademis, modul nusantara, hingga momen-momen santai bersama. Video ini menjadi kenangan visual yang akan selalu mengingatkan kami pada satu semester yang tak terlupakan ini.

Pelepasan ini bukan hanya akhir dari program pertukaran, tetapi juga awal dari perjalanan baru bagi kami semua. Kami kembali ke kampus dan daerah asal masing-masing dengan hati yang penuh rasa syukur dan semangat untuk mengimplementasikan semua pelajaran berharga yang kami peroleh. 

Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur bisa menjadi bagian dari program ini. Semoga pengalaman ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk ikut serta dan merasakan sendiri manfaat luar biasa dari pertukaran budaya dan pendidikan ini.

Kepulangan / sumber: dokumentasi pribadi

Tepat pada tanggal 02 Juni 2024, dengan penuh rasa bangga, saya kembali ke Universitas Negeri Semarang untuk melanjutkan studi saya di sini sembari membawa segudang cerita dan pengalaman saya selama mengituki program pertukaran tersebut. "Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya!" ternyata bukan sekadar slogan, tetapi sebuah kenyataan yang saya alami dan akan selalu saya bagikan kepada semua orang.