Mohon tunggu...
Maulana Alisan
Maulana Alisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN PALANGKARAYA MAHASISWA S 1 EKONOMI SYARIAH

SEPAK BOLA

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenapa Lulusan Sarjana Sulit Mencari Kerja?

21 Juni 2023   11:28 Diperbarui: 21 Juni 2023   11:29 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sarjana susah cari kerja rasanya tak sekadar ungkapan angin lalu. Hidup di negara dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa tentu bukan perkara mudah. Mungkin saja Generasi Z, yang diharapkan bisa membuat sejarah atau menyerah. Namun, bendera putih jelas tidak menggambarkan seorang sarjana muda. Terlepas dari latar belakang pendidikan seseorang, banyak faktor yang membuat sulitnya mencari pekerjaan. Meskipun banyak pekerjaan membutuhkan gelar sarjana, itu tidak lagi menjadi jaminan bahwa seseorang akan mendapatkan pekerjaan.

Karena Anda bukan satu-satunya yang memiliki gelar sarjana, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat sekarang karena memiliki gelar sarjana hampir merupakan persyaratan. Keadaan saat ini mendorong para lulusan untuk juga menyelidiki kemungkinan mereka untuk menemukan apa nilai tambahan mereka untuk kemudian menjadikannya sebagai nilai jual.

Menurut informasi terbaru yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,83 persen dari total penduduk negara ini sebesar 208,54 juta orang yang merupakan usia kerja per Februari 2022. 14 persen pengangguran telah diploma atau gelar sarjana dari universitas.

Dalam beberapa kasus, lulusan Sarjana memang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Beberapa dampak yang mungkin menyebabkan hal ini antara lain:

1. Keterampilan yang tidak memadai dibandingkan dengan permintaan di pasar kerja: Lulusan sarjana kadang-kadang kekurangan keterampilan atau pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri atau pasar kerja saat ini. Saat mencari pekerjaan, ini bisa menjadi tantangan karena pemberi kerja sering mencari karyawan dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. banyak persaingan: Banyak lulusan perguruan tinggi bersaing untuk mendapatkan sedikit pekerjaan. Persaingan bisa sengit ketika ada lebih banyak lulusan daripada pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, mungkin sulit bagi lulusan baru untuk menemukan peluang kerja yang melengkapi keterampilan dan minat mereka.

3. Pengalaman kerja yang tidak memadai: Kandidat seringkali diharapkan memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Hal ini dapat mempersulit lulusan baru tanpa pengalaman kerja yang signifikan untuk mencari pekerjaan.

4. Tidak adanya asosiasi dan organisasi pakar: Memiliki jaringan dan koneksi yang kuat dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan. Mungkin sulit bagi lulusan baru untuk menemukan pekerjaan yang cocok jika mereka tidak memiliki akses ke peluang melalui koneksi atau memiliki jaringan yang terbatas.

Pemegang gelar sarjana dapat mengatasi dampak ini dengan mengambil tindakan berikut:

1. Kembangkan kemampuan lebih lanjut: Anda bisa memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan jika Anda mempelajari keterampilan baru atau menerima pelatihan yang terkait dengan bidang pekerjaan yang ingin Anda lakukan. Kursus, magang, dan pekerjaan sukarela semuanya dapat membantu Anda memperluas pengalaman dan keahlian Anda.

2. Bangun koneksi profesional: Membangun hubungan dengan para ahli di bidang Anda dapat membuka peluang kerja. Bergabung dengan komunitas yang relevan, menghadiri acara industri, atau menghadiri seminar dapat membantu Anda berjejaring dan belajar tentang peluang kerja.

3. Memanfaatkan fasilitas di kampus: Lulusan dari banyak perguruan tinggi dan universitas menerima sumber daya karir. Melalui program alumni, lulusan sarjana memiliki akses ke layanan seperti pengembangan keterampilan, penasihat karir, dan kesempatan kerja.

4. Kemampuan beradaptasi dan inisiatif: Lulusan baru terkadang harus bersedia mengambil pekerjaan yang mungkin tidak memenuhi semua harapan mereka. Bekerja magang atau pekerjaan tingkat pemula dapat memberi Anda pengalaman kerja yang berharga dan meletakkan dasar untuk karier yang lebih baik di masa depan.

Mahasiswa sekarang harus belajar membekali dan mempersiapkan diri sebelum memasuki tempat kerja, yang merupakan cara cerdas untuk mengantisipasi kebutuhan tempat kerja. Tantangan baik sekarang maupun di masa depan menjadi semakin kompetitif dan kompleks. Apa yang sedang terjadi? karena Indonesia diantisipasi akan mengalami bonus demografi tertinggi pada tahun 2030. Indonesia akan menerima bonus demografi dari tahun 2020 hingga 2035 di mana jumlah penduduk berusia antara 15 dan 64 tahun yang produktif akan jauh lebih banyak daripada mereka yang berusia antara 14 dan 65 tahun.

Mohammad Faisal, yang juga direktur eksekutif Center for Reform on Economics (CORE), berpendapat bahwa sebenarnya potensi pekerjaan lulusan baru adalah pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

"Jadi bukan ada tren pekerjaan. Misal sekarang yang sedang menguntungkan di perbankan, lantas semua yang engineering juga disuruh mengambil pekerjaan di perbankan. Ya nggak begitu juga. Walau pada kenyataannya banyak yang seperti itu, tapi itu tidak semestinya," jelas Faisal.

Dia menyarankan beberapa kemungkinan jalur karir untuk generasi muda. Hal ini penting untuk dipikirkan jika ingin kuliah agar nantinya bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah.

Oleh karena itu, generasi muda harus mempertimbangkan hal ini ketika mempertimbangkan untuk kuliah. Bahkan, dari pemrograman hingga penjualan, trennya akan lebih digital ke depannya. Itu yang jelas akan terus berkembang," jelasnya.

Menurut ekonom Teuku Riefky dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia (LPEM UI), persoalan ketenagakerjaan di Indonesia dapat dilihat dari perspektif ketenagakerjaan dan sektoral.

Riefky mencermati banyak lulusan S1 yang tidak memenuhi kebutuhan pasar. Akibatnya, karyawan baru masih membutuhkan pelatihan tambahan untuk memastikan kemampuannya sesuai dengan persyaratan.

"Ada juga beberapa sektor yang penyerapannya belum maksimal dari sisi sektoral. Misalnya kalau kita lihat trennya, ada tren lulusan teknik bekerja di sektor perbankan," jelasnya

Pendapat saya adalah bahwa meskipun Anda berhasil lulus kuliah dan menerima ijazah, ini tidak menjamin Anda akan mendapatkan pekerjaan. Pengalaman dan keterampilan teknis sangat penting, selain pengetahuan yang Anda peroleh di perguruan tinggi. Keseimbangan yang dibutuhkan banyak bisnis saat ini dicapai dengan menggabungkan ketiganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun